Sertifikasi ISO Cepat

Sertifikasi ISO Cepat bagi perusahaan kontraktor dan manufacture

 

Sertifikasi iso cepat

 

Sertifikasi ISO (International Organization for Standardization) telah menjadi standar yang diakui secara internasional untuk menilai keunggulan dalam manajemen bisnis. Untuk banyak organisasi, mendapatkan sertifikasi ISO bukan hanya menjadi prestise, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan dan meningkatkan efisiensi operasional. Artikel ini akan membahas pentingnya mendapatkan sertifikasi ISO secara cepat dan bagaimana hal tersebut dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi bisnis.

Pemahaman Tentang Sertifikasi ISO:

Sertifikasi ISO mencakup serangkaian standar internasional yang menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen tertentu. Beberapa standar yang paling umum adalah ISO 9001 (Manajemen Mutu), ISO 14001 (Manajemen Lingkungan), dan ISO 45001 (Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

Keuntungan Sertifikasi ISO:

Kepercayaan Pelanggan: Pelanggan cenderung lebih percaya pada perusahaan yang telah mendapatkan sertifikasi ISO karena menunjukkan kualitas dan komitmen terhadap standar internasional.
Efisiensi Operasional: Proses untuk memenuhi persyaratan ISO seringkali melibatkan peninjauan dan perbaikan proses internal, yang dapat meningkatkan efisiensi operasional.
Keunggulan Kompetitif: Sertifikasi ISO dapat membedakan bisnis dari pesaing, membuka pintu bagi peluang baru, dan memberikan keuntungan kompetitif di pasar.

Proses Mendapatkan Sertifikasi ISO Cepat:

Persiapan yang Matang: Persiapkan dokumentasi dan proses bisnis dengan cermat sebelum memulai proses sertifikasi.
Pelatihan dan Kesadaran: Pastikan bahwa karyawan memahami persyaratan ISO dan dilibatkan dalam persiapan.
Kerjasama dengan Pihak Eksternal: Bekerjasama dengan lembaga sertifikasi dan konsultan dapat membantu mempercepat proses.

Teknologi Dalam Sertifikasi ISO:

Sistem Manajemen Berbasis Teknologi: Gunakan teknologi untuk membangun dan mengelola sistem manajemen yang sesuai dengan standar ISO.
Automatisasi Proses: Memanfaatkan solusi otomatisasi untuk memastikan kepatuhan dan pelaporan yang akurat.

Tantangan dan Cara Mengatasinya:
Tantangan Umum: Tantangan yang mungkin dihadapi selama proses sertifikasi.
Strategi Mengatasi Tantangan: Cara mengatasi hambatan dan menjaga konsistensi dalam memenuhi standar ISO.

Mendapatkan sertifikasi IS0 bukan hanya tentang memenuhi persyaratan standar internasional, tetapi juga tentang meningkatkan keunggulan bisnis dan membangun kepercayaan pelanggan. Dengan persiapan yang matang, kolaborasi dengan pihak eksternal, dan pemanfaatan teknologi, bisnis dapat mencapai sertifikasi ISO secara cepat dan efektif, membuka pintu untuk pertumbuhan dan keberlanjutan jangka panjang.

Proses sertifikasi ISO 9001 (Manajemen Mutu), ISO 14001 (Manajemen Lingkungan), dan ISO 45001 (Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) memerlukan perencanaan yang matang, implementasi yang tepat, dan kolaborasi yang efektif. Meskipun tidak mungkin mempercepat proses ini secara drastis, beberapa langkah dapat membantu memastikan bahwa perusahaan dapat mencapai sertifikasi dengan efisien dan tanpa penundaan yang tidak perlu:

Persiapan Awal:

Identifikasi kebutuhan dan persyaratan untuk setiap standar ISO.
Buat tim proyek khusus untuk mengelola proses sertifikasi.
Tentukan tanggung jawab dan peran masing-masing anggota tim.

Penilaian Awal:

Lakukan penilaian awal internal untuk menentukan tingkat kesiapan organisasi terhadap persyaratan ISO.
Identifikasi area yang memerlukan perbaikan atau perubahan.
Dokumentasi dan Implementasi:

Kembangkan sistem dokumentasi yang memadai sesuai dengan persyaratan ISO.
Implementasikan perubahan atau perbaikan yang diperlukan berdasarkan hasil penilaian awal.

Pelatihan dan Kesadaran:

Berikan pelatihan kepada karyawan tentang standar ISO yang relevan.
Tingkatkan kesadaran karyawan terhadap pentingnya mematuhi prosedur dan kebijakan yang ditetapkan.

Audit Internal:

Lakukan audit internal secara teratur untuk memastikan bahwa sistem memenuhi persyaratan ISO.
Identifikasi dan perbaiki nonkonformitas yang mungkin ditemukan selama audit.
Kerjasama dengan Pihak Eksternal:

Bekerjasama dengan lembaga sertifikasi atau konsultan yang berpengalaman.
Libatkan mereka sejak awal untuk mendapatkan panduan dan bimbingan yang diperlukan.
Sertifikasi Eksternal:

Siapkan dokumen dan data yang diperlukan untuk audit eksternal.
Kolaborasi aktif dengan auditor selama proses sertifikasi eksternal.

Tindak Lanjut:

Tinjau hasil audit dan identifikasi rekomendasi perbaikan atau kesempatan untuk meningkatkan sistem.
Implementasikan tindakan perbaikan dan tindak lanjut sesuai kebutuhan.

Pemeliharaan Sertifikasi:

Pertahankan komitmen terhadap standar ISO dengan melakukan audit internal secara berkala.
Perbarui sistem dan prosedur sesuai dengan perubahan yang mungkin terjadi di organisasi.

Manfaatkan Teknologi:

Manfaatkan perangkat lunak manajemen mutu untuk membantu dalam dokumentasi dan pemeliharaan proses.
Automatisasi proses tertentu untuk meningkatkan efisiensi.

Evaluasi Kinerja:

Terus evaluasi kinerja sistem manajemen sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan.
Penting untuk diingat bahwa proses sertifikasi tidak hanya tentang mencapai dokumen tertentu, tetapi juga tentang menciptakan budaya perusahaan yang terus menerapkan prinsip-prinsip standar ISO dalam setiap aspek operasionalnya. Dengan perencanaan yang baik dan kolaborasi tim yang efektif, organisasi dapat memastikan proses sertifikasi berjalan seefisien mungkin.

Penerapan standar ISO 9001 (Manajemen Mutu), ISO 14001 (Manajemen Lingkungan), dan ISO 45001 (Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dapat menghadapi beberapa hambatan. Memahami dan mengatasi hambatan-hambatan ini akan membantu organisasi mencapai keberhasilan dalam penerapan dan memelihara standar ISO. Berikut adalah beberapa hambatan umum yang mungkin dihadapi:

Kurangnya Kesadaran dan Pemahaman:

Hambatan: Karyawan mungkin kurang memahami manfaat atau tujuan dari penerapan standar ISO.
Solusi: Berikan pelatihan dan edukasi secara menyeluruh kepada seluruh anggota organisasi untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang standar yang diterapkan.

Tantangan Budaya Organisasi:

Hambatan: Budaya organisasi yang tidak mendukung perubahan atau resistensi terhadap proses baru.
Solusi: Libatkan pimpinan dalam mengkomunikasikan pentingnya penerapan standar ISO dan dorong budaya organisasi yang mendukung inisiatif tersebut.
Kompleksitas dan Biaya Implementasi:

Hambatan: Implementasi standar ISO dapat melibatkan perubahan proses yang kompleks dan memerlukan investasi finansial.
Solusi: Lakukan perencanaan yang matang, alokasikan sumber daya dengan bijak, dan pertimbangkan manfaat jangka panjang yang dapat diperoleh dari penerapan standar ISO.
Kesulitan dalam Penilaian Risiko dan Peluang:

Hambatan: Identifikasi dan penilaian risiko serta peluang mungkin sulit dilakukan dengan akurat.
Solusi: Gunakan pendekatan sistematis dalam menilai risiko dan peluang, melibatkan berbagai pihak terkait, dan terapkan proses pemantauan yang berkelanjutan.
Ketidaksesuaian dengan Persyaratan:

Hambatan: Mencapai kesesuaian penuh dengan persyaratan standar ISO dapat menjadi tantangan.
Solusi: Audit internal secara teratur, identifikasi ketidaksesuaian, dan terapkan tindakan perbaikan yang sesuai untuk memastikan kesesuaian.
Keterlibatan Karyawan yang Kurang:

Hambatan: Keterlibatan karyawan yang kurang aktif dapat menghambat proses implementasi.
Solusi: Dorong partisipasi aktif karyawan dengan melibatkan mereka dalam perencanaan, implementasi, dan peningkatan sistem manajemen.
Kebijakan dan Prosedur yang Tidak Efektif:

Hambatan: Kebijakan dan prosedur yang tidak jelas atau tidak efektif dapat menyulitkan penerapan.
Solusi: Bangun kebijakan dan prosedur yang jelas, sederhana, dan mudah dipahami. Pastikan bahwa karyawan memiliki akses yang mudah ke dokumen-dokumen tersebut.
Pemeliharaan Konsistensi:

Hambatan: Pemeliharaan konsistensi dalam penerapan standar ISO dapat menjadi sulit, terutama seiring pertumbuhan dan perubahan organisasi.
Solusi: Gunakan teknologi untuk mendukung pemeliharaan konsistensi, dan lakukan audit internal secara berkala untuk memastikan kesesuaian.
Ketidakmampuan dalam Pengukuran Kinerja:

Hambatan: Kesulitan dalam mengukur kinerja sesuai dengan persyaratan ISO.
Solusi: Identifikasi indikator kinerja kunci (KPI) yang sesuai dengan tujuan organisasi dan rutin lakukan pengukuran serta evaluasi kinerja.
Melalui pendekatan yang sistematis, komunikasi terbuka, dan komitmen tinggi dari seluruh organisasi, banyak hambatan dalam penerapan standar ISO dapat diatasi. Dengan mengatasi hambatan-hambatan tersebut, organisasi dapat meraih manfaat jangka panjang dari penerapan standar ISO, termasuk peningkatan efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan

Sertifikasi ISO 9001:2015 Akreditasi KAN PT. Tri Energi Berkarya

 

 

Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, mencapai dan mempertahankan tingkat kualitas yang tinggi adalah prioritas utama bagi perusahaan. PT. Tri Energi Berkarya telah melakukan langkah luar biasa dengan menerima sertifikasi ISO 9001:2015 yang diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) Indonesia. Namun, pencapaian ini tidak terjadi begitu saja; itu adalah hasil dari upaya keras dan bantuan berharga dari Konsultan Global Management Consulting Indonesia.

Mengapa Sertifikasi ISO 9001:2015 Penting?

ISO 9001:2015 adalah standar internasional yang dikenal secara luas untuk sistem manajemen mutu. Menerapkannya dalam operasi perusahaan adalah bukti nyata komitmen terhadap pengendalian kualitas dan pelayanan pelanggan yang unggul. Dengan menerima sertifikasi ini, PT. Tri Energi Berkarya telah menetapkan standar tinggi dalam menjalankan bisnis dan memberikan jaminan kepada pelanggan tentang produk dan layanan berkualitas.

Sertifikasi ISO 9001:2015 Akreditasi oleh KAN

Apa artinya akreditasi oleh KAN? Akreditasi adalah proses yang dilakukan oleh badan independen untuk memverifikasi bahwa sebuah organisasi memenuhi standar tertentu. Dalam hal ini, KAN adalah lembaga akreditasi yang diakui oleh pemerintah Indonesia. Dengan menerima sertifikasi ISO 9001:2015 yang diakreditasi oleh KAN, PT. Tri Energi Berkarya telah membuktikan bahwa sistem manajemen mutu kami memenuhi standar internasional yang diakui.

Peran Konsultan Global Management Consulting Indonesia

Proses perolehan sertifikasi ISO 9001:2015 adalah tugas yang tidak mudah dan memerlukan pemahaman mendalam tentang standar ini. Konsultan Global Management Consulting Indonesia adalah mitra kunci dalam perjalanan menuju sertifikasi ini. Mereka telah memberikan panduan ahli dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa PT. Tri Energi Berkarya mematuhi semua persyaratan ISO 9001:2015.

Langkah-langkah Proses Sertifikasi

Proses sertifikasi ISO 9001:2015 adalah perjalanan yang melibatkan berbagai langkah kunci, yang mencakup:

Penilaian Awal: Konsultan melakukan penilaian awal terhadap sistem manajemen mutu yang ada di PT. Tri Energi Berkarya untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.

Perencanaan: Bersama dengan tim manajemen, Konsultan Global Management Consulting Indonesia merencanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan ISO 9001:2015.

Implementasi: Langkah-langkah perbaikan dan perubahan yang diperlukan diterapkan dalam operasi perusahaan.

Audit dan Evaluasi: Audit internal dan eksternal dilakukan untuk memastikan bahwa sistem manajemen mutu mematuhi standar ISO 9001:2015.

Sertifikasi: Setelah memenuhi semua persyaratan, PT. Tri Energi Berkarya diberikan sertifikasi ISO 9001:2015 yang diakreditasi oleh KAN.

Manfaat Sertifikasi ISO 9001:2015

Sertifikasi ISO 9001:2015 membawa manfaat yang signifikan:

Peningkatan Kualitas: Dengan fokus pada manajemen mutu, PT. Tri Energi Berkarya dapat meningkatkan kualitas produk dan layanan.

Efisiensi Operasional: Proses yang lebih efisien membantu mengurangi risiko kesalahan dan meningkatkan produktivitas.

Kepercayaan Pelanggan: Pelanggan dapat merasa yakin bahwa mereka berurusan dengan perusahaan yang berkomitmen pada kualitas dan pelayanan pelanggan.

Keunggulan Bersaing: Dengan sertifikasi ini, PT. Tri Energi Berkarya memiliki keunggulan dalam pasar yang semakin kompetitif.

Kesimpulan

Sertifikasi ISO 9001:2015 oleh PT. Tri Energi Berkarya adalah bukti nyata komitmen terhadap kualitas, dan bantuan yang diberikan oleh Konsultan Global Management Consulting Indonesia adalah faktor kunci dalam kesuksesan ini. Menerapkan standar internasional untuk sistem manajemen mutu adalah langkah besar menuju mempertahankan dan meningkatkan keunggulan bisnis. Dengan sertifikasi ISO 9001:2015 yang diakreditasi oleh KAN, PT. Tri Energi Berkarya siap untuk menghadapi masa depan dengan keyakinan dan integritas.

Hubungi PT. Tri Energi Berkarya hari ini untuk informasi lebih lanjut tentang bagaimana kami dapat memenuhi kebutuhan Anda dengan produk dan layanan berkualitas tinggi yang telah teruji.

Mengenal Dokumen ISO 9001:2015: Panduan untuk Sistem Manajemen Mutu

Dokumen ISO 9001:2015

Dokumen ISO 9001:2015,  Saat mencari cara untuk meningkatkan mutu produk atau layanan perusahaan Anda, ISO 9001:2015 adalah salah satu alat yang sangat berguna. Standar internasional ini, yang dikembangkan oleh International Organization for Standardization (ISO), adalah panduan sistematis untuk mencapai dan menjaga mutu dalam berbagai industri. Artikel ini akan memberikan pandangan mendalam tentang dokumen ISO 9001:2015, serta bagaimana Anda dapat menggunakannya untuk mendukung Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System – QMS) perusahaan Anda.

Apa itu ISO 9001:2015?

ISO 9001:2015 adalah standar internasional yang diterbitkan oleh ISO dan digunakan oleh organisasi di seluruh dunia untuk memperbaiki mutu produk atau layanan mereka. Dokumen ini adalah revisi terbaru dari standar sebelumnya, ISO 9001:2008, dan membawa berbagai perubahan yang dirancang untuk lebih baik sesuai dengan perubahan lingkungan bisnis dan teknologi saat ini.

ISO 9001:2015 membahas prinsip-prinsip utama yang harus dipatuhi oleh organisasi untuk mencapai mutu yang baik. Beberapa prinsip ini meliputi:

1. Fokus pada Pelanggan

Organisasi harus memahami kebutuhan dan ekspektasi pelanggan mereka dan berusaha untuk memenuhi atau melampaui harapan tersebut. Ini merupakan dasar dari kepuasan pelanggan yang berkelanjutan.

2. Pemimpin yang Terlibat

Kepemimpinan yang kuat dan terlibat dalam mengelola sistem manajemen mutu adalah kunci untuk kesuksesan ISO 9001:2015.

3. Pendekatan Berbasis Proses

ISO 9001:2015 mendorong organisasi untuk memandang aktivitas mereka sebagai proses yang terkait dan berfokus pada efisiensi dan efektivitas keseluruhan sistem.

4. Pengambilan Keputusan yang Berbasis Bukti

Keputusan yang diambil harus didasarkan pada analisis data dan bukti yang diperoleh dari proses bisnis.

5. Perbaikan Berkelanjutan

Organisasi harus selalu berusaha untuk memperbaiki sistem manajemen mutu mereka melalui perbaikan berkelanjutan.

Dokumen ISO 9001:2015 apa saja?

Dokumen ISO 9001:2015 terdiri dari sejumlah elemen utama yang harus diikuti oleh organisasi. Beberapa elemen penting ini termasuk:

1. Kebijakan Mutu

Organisasi harus mengembangkan kebijakan mutu yang memahami komitmen mereka terhadap mutu dan pelanggan. Kebijakan ini harus diterapkan dan diikuti di seluruh organisasi.

Dokumen perencanaan juga mencakup bagaimana organisasi akan memastikan bahwa kebijakan mutu mereka terdokumentasikan, diterapkan, dan dipahami oleh seluruh anggota organisasi.

2. Perencanaan

Organisasi harus merencanakan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan mutu mereka. Ini termasuk menetapkan sasaran mutu dan mengidentifikasi proses kunci.

Dalam ISO 9001:2015, dokumen perencanaan adalah salah satu aspek kunci yang berkaitan dengan Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System – QMS). Dokumen perencanaan ini mengacu pada bagian dari standar yang berkaitan dengan perencanaan dan pengaturan tujuan mutu serta strategi untuk mencapai mereka. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang dokumen perencanaan dalam ISO 9001:2015:

2.1 Penetapan Sasaran Mutu

Dokumen perencanaan harus mencakup bagaimana organisasi merencanakan untuk menetapkan sasaran mutu. Sasaran mutu adalah target yang harus dicapai untuk memastikan bahwa organisasi memenuhi kebutuhan pelanggan dan mencapai komitmen mereka terhadap mutu. Ini harus mencakup:

  • Sasaran yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan waktu-tertentu (SMART).
  • Cara mengukur pencapaian sasaran tersebut.
  • Siapa yang bertanggung jawab untuk mencapai sasaran tersebut.

2.2 Perencanaan Proses

Dokumen perencanaan juga mencakup bagaimana organisasi merencanakan dan mengelola proses-proses mereka untuk mencapai sasaran mutu. Ini termasuk:

  • Identifikasi proses inti yang berpengaruh pada mutu produk atau layanan.
  • Pengukuran dan analisis kinerja proses.
  • Perencanaan tindakan perbaikan dan pencegahan untuk meningkatkan proses.

2.3 Resiko dan Peluang

ISO 9001:2015 mendorong organisasi untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko dan peluang yang berkaitan dengan pencapaian sasaran mutu. Dokumen perencanaan harus mencakup strategi untuk mengelola risiko dan peluang ini.

  • Bagaimana risiko akan diidentifikasi, dinilai, dan ditangani.
  • Bagaimana peluang akan diidentifikasi dan dimanfaatkan.

2.3 Perubahan dalam Organisasi

Jika terjadi perubahan dalam organisasi, dokumen perencanaan harus mencakup cara mengelola perubahan ini dan memastikan bahwa sasaran mutu tetap tercapai.

3. Implementasi dan Operasi

Organisasi harus mengelola proses bisnis mereka sesuai dengan rencana yang telah dibuat, serta memonitor dan mengukur kinerja mereka.

Prosedur-prosedur dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 biasanya ditentukan oleh kebutuhan dan karakteristik organisasi tertentu. Namun, berikut adalah beberapa contoh judul prosedur yang umumnya digunakan dalam banyak organisasi untuk memenuhi persyaratan ISO 9001:2015:

  • Prosedur Penetapan Sasaran Mutu – Menguraikan langkah-langkah untuk menetapkan, mengukur, dan melacak sasaran mut
  • Prosedur Manajemen Dokumen – Menjelaskan cara membuat, mengelola, dan memelihara dokumen yang terkait dengan sistem manajemen mutu.
  • Prosedur Pemantauan dan Pengukuran Kinerja – Menggambarkan bagaimana organisasi akan mengukur dan memantau kinerja terhadap sasaran mutu.
  • Prosedur Tindakan Korektif dan Pencegahan – Menjelaskan cara mengidentifikasi, menginvestigasi, dan mengatasi masalah serta menerapkan perbaikan.
  • Prosedur Audit Internal – Merincikan cara mengelola dan melaksanakan audit internal untuk mengevaluasi kepatuhan terhadap standar.
  • Prosedur Pelatihan dan Kesadaran Karyawan – Mendeskripsikan bagaimana organisasi akan memastikan bahwa karyawan memahami peran mereka dalam sistem manajemen mutu.
  • Prosedur Pengendalian Dokumen dan Rekaman – Menjelaskan bagaimana dokumen dan catatan yang terkait dengan mutu dikelola, dilindungi, dan disimpan.
  • Prosedur Pengukuran Kepuasan Pelanggan – Menguraikan cara mengumpulkan, menganalisis, dan mengambil tindakan berdasarkan umpan balik pelanggan.
  • Prosedur Pengelolaan Risiko Menjelaskan langkah-langkah untuk            mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko yang dapat mempengaruhi mutu.
  • Prosedur Perencanaan dan Tinjauan Manajemen – Menyajikan bagaimana organisasi akan merencanakan dan melakukan tinjauan manajemen rutin untuk memastikan kesesuaian dan kesuksesan sistem.
  • Prosedur Penanganan dan Pemrosesan Keluhan Pelanggan – Menyajikan cara mengelola dan memproses keluhan pelanggan dengan efektif.
  • Prosedur Pemantauan Persyaratan Hukum dan Peraturan – Mendeskripsikan bagaimana organisasi memantau dan mematuhi persyaratan hukum yang berlaku.
  • Prosedur Pengendalian Barang dan Layanan yang Tidak Sesuai – Menguraikan bagaimana barang atau layanan yang tidak sesuai dengan persyaratan diidentifikasi, dikelola, dan diatasi.
  • Prosedur Pengelolaan Pelanggan dan Hubungan Pihak Terkait – Menjelaskan bagaimana organisasi berinteraksi dengan pelanggan dan pihak terkait lainnya.

Penting untuk diingat bahwa judul dan isi prosedur dapat disesuaikan dengan kebutuhan unik organisasi. Prosedur-prosedur ini membantu organisasi untuk menjalankan operasi mereka sesuai dengan persyaratan ISO 9001:2015 dan mencapai tujuan mutu yang telah ditetapkan.

4. Evaluasi Kinerja

Organisasi harus secara berkala mengevaluasi kinerja mereka melalui audit internal dan mengukur pencapaian terhadap sasaran mutu yang telah ditetapkan.

Dalam ISO 9001:2015, “Evaluasi” atau “Check” merupakan salah satu langkah penting dalam siklus Deming atau siklus PDCA (Plan-Do-Check-Act) yang digunakan untuk memperbaiki sistem manajemen mutu (Quality Management System – QMS). Tahap “Check” atau “Evaluasi” adalah langkah di mana organisasi mengevaluasi kinerja sistem mereka untuk memastikan bahwa proses-proses yang diterapkan berjalan sesuai dengan rencana dan persyaratan yang telah ditetapkan. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai tahap “Evaluasi/Check” dalam ISO 9001:2015:

4.1 Tujuan Evaluasi (Check)

Memverifikasi bahwa proses-proses yang telah diimplementasikan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan dalam Sistem Manajemen Mutu (QMS).

Mengukur dan memonitor kinerja sistem manajemen mutu untuk memastikan bahwa sasaran mutu dan tujuan tercapai dengan baik.

Mengidentifikasi perbedaan antara hasil yang diharapkan dan hasil yang sebenarnya dalam operasi organisasi.

4.2. Kegiatan Evaluasi (Check)

Tahap “Evaluasi” dalam siklus PDCA melibatkan beberapa kegiatan, seperti:

Pengumpulan Data: Mengumpulkan data dan informasi yang relevan terkait dengan kinerja proses dan pencapaian sasaran mutu.

Pengukuran Kinerja: Menganalisis data yang dikumpulkan untuk menilai pencapaian sasaran mutu, efisiensi proses, dan kesesuaian dengan persyaratan.

Pemantauan Proses: Memonitor proses bisnis secara teratur untuk memastikan bahwa mereka berjalan sesuai dengan rencana.

Audit Internal: Melakukan audit internal sebagai bentuk evaluasi independen untuk mengevaluasi kepatuhan terhadap standar dan prosedur.

Pelaporan Kinerja: Membuat laporan kinerja yang mencakup temuan dari evaluasi, indikator kinerja, dan informasi penting lainnya.

4.3. Hasil Evaluasi (Check)

Hasil dari tahap “Evaluasi” adalah pemahaman yang lebih baik tentang kinerja organisasi dan apakah proses-proses yang diterapkan efektif. Ini mencakup:

Identifikasi masalah atau ketidaksesuaian yang perlu diatasi.

Mengidentifikasi peluang perbaikan.

Menilai sejauh mana sasaran mutu dan tujuan telah tercapai.

Menghasilkan laporan evaluasi kinerja yang dapat digunakan untuk menginformasikan keputusan manajemen.

4.4. Tindakan Perbaikan (Act)

Setelah tahap “Evaluasi” selesai, organisasi harus melanjutkan ke tahap “Tindakan Perbaikan” (Act) dalam siklus PDCA. Dalam tahap ini, organisasi harus mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi masalah yang diidentifikasi selama evaluasi, mengambil tindakan perbaikan, dan memastikan bahwa proses-proses yang diperbaiki berjalan lebih baik.

Tahap “Evaluasi/Check” dalam ISO 9001:2015 adalah langkah penting untuk memastikan bahwa sistem manajemen mutu terus ditingkatkan. Dengan menganalisis kinerja secara berkala, organisasi dapat mengidentifikasi peluang perbaikan dan menjaga kualitas produk atau layanan mereka sesuai dengan standar ISO 9001:2015.

4.5. Perbaikan

Organisasi harus menggunakan data yang dikumpulkan untuk memperbaiki sistem manajemen mutu mereka secara berkelanjutan.

Manfaat dari ISO 9001:2015
Menerapkan ISO 9001:2015 dalam organisasi Anda dapat memberikan berbagai manfaat, termasuk:

Peningkatan Mutu Produk atau Layanan: ISO 9001 membantu Anda meningkatkan mutu produk atau layanan Anda, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.

Efisiensi Operasional: Standar ini mendorong proses bisnis yang efisien dan efektif, yang dapat mengurangi biaya operasional.

Kepercayaan Pelanggan: Sertifikat ISO 9001 dapat memberikan kepercayaan kepada pelanggan bahwa Anda mematuhi standar mutu yang ketat.

Akses ke Pasar Global: Banyak organisasi di seluruh dunia mensyaratkan penyedia mereka memiliki sertifikat ISO 9001 untuk melakukan bisnis bersama.

Kesimpulan
ISO 9001:2015 adalah alat yang kuat untuk mencapai mutu yang tinggi dalam organisasi Anda. Dengan memahami dokumen ini dan menerapkannya secara efektif, Anda dapat memperbaiki mutu produk atau layanan, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperoleh kepercayaan pelanggan. Ini adalah investasi yang berharga untuk kesuksesan jangka panjang perusahaan Anda.

konsultasi Training Dokumentasi ISO 9001 2015 Silahkan hubungi kami HP/WA budiwibowo.gmci@gmail.com

Audit Surveilans ISO 9001:2015 di PT Surya Indah Dieselindo

Audit Survailanse ISO 9001:2015

Audit surveilans adalah bagian integral dari sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 yang bertujuan untuk memastikan bahwa organisasi mematuhi standar dan prosedur yang telah ditetapkan. PT Surya Indah Dieselindo adalah perusahaan yang telah menjalani audit surveilans ISO 9001:2015 oleh AQC Indonesia, dan artikel ini akan membahas pentingnya audit tersebut dan bagaimana hal itu dapat meningkatkan kualitas serta keunggulan perusahaan.

Mengapa Surveilans Audit  ISO 9001:2015 Penting?

ISO 9001:2015 adalah standar internasional yang menetapkan kerangka kerja untuk sistem manajemen mutu yang efektif. Audit surveilans berperan penting dalam memastikan bahwa organisasi, seperti PT Surya Indah Dieselindo, tetap mematuhi standar ini. Berikut beberapa alasan mengapa audit surveilans ISO 9001:2015 penting:

Mempertahankan Kualitas: Audit membantu memastikan bahwa perusahaan terus menjaga kualitas produk dan layanannya sesuai dengan standar ISO 9001:2015. Ini meningkatkan kepercayaan pelanggan.

Kepatuhan Hukum: Dengan audit surveilans, perusahaan memastikan bahwa mereka mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku dalam operasional mereka.

Efisiensi Operasional: Audit dapat mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi pemborosan dalam proses bisnis.

Peningkatan Terus-Menerus: Audit membantu perusahaan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan inovasi, mendorong perbaikan terus-menerus.

Keunggulan Bersaing: Dengan mematuhi standar ISO 9001:2015, perusahaan dapat mencapai keunggulan bersaing dengan memberikan produk dan layanan yang lebih baik dan konsisten.

Proses Surveilans Audit ISO 9001:2015

Proses audit surveilans melibatkan beberapa langkah kunci:

Perencanaan: Audit surveilans direncanakan sebelumnya dengan menetapkan tujuan, cakupan audit, dan jadwal audit.

Pelaksanaan: Tim auditor mengunjungi PT Surya Indah Dieselindo untuk melakukan pemeriksaan dokumen, wawancara, dan pemeriksaan lapangan. Mereka mengevaluasi kepatuhan perusahaan terhadap standar ISO 9001:2015.

Evaluasi dan Temuan: Auditor mengevaluasi temuan mereka dan menghasilkan laporan audit yang mencakup temuan positif, temuan negatif, dan rekomendasi perbaikan.

Tindak Lanjut: PT Surya Indah Dieselindo akan mengambil tindakan korektif untuk mengatasi masalah yang diidentifikasi selama audit. Auditor kemudian akan melakukan tindak lanjut untuk memastikan bahwa tindakan ini diimplementasikan.

Audit  ISO 9001:2015 oleh AQC Indonesia di PT Surya Indah Dieselindo adalah langkah penting dalam menjaga kualitas, kepatuhan, dan keunggulan perusahaan. Dengan menjalani audit ini, PT Surya Indah Dieselindo memastikan bahwa mereka tetap mematuhi standar ISO 9001:2015, yang membantu mereka menjaga kualitas produk dan layanan mereka serta meningkatkan efisiensi operasional. Dengan terus memperbaiki dan mematuhi standar ini, perusahaan ini dapat mencapai keunggulan bersaing dan memenuhi harapan pelanggan serta pemangku kepentingan lainnya.

Pelatihan Auditor Internal ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, dan SMK3 PT Krakatau Sarana Property

Pelatihan Auditor Internal ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, dan SMK3 PT Krakatau Sarana Property

ISO 9001 14001 SMK3 Integrated Internal auditor training

 

Dalam dunia bisnis saat ini, organisasi berusaha keras untuk memastikan standar kualitas tertinggi, kelestarian lingkungan, dan keselamatan di tempat kerja. Untuk mencapai tujuan tersebut, banyak perusahaan memilih sertifikasi seperti ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, dan SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Sertifikasi ini menunjukkan komitmen terhadap keunggulan, tanggung jawab lingkungan, dan kesejahteraan karyawan.

Sekilas Pelatihan

Pada tanggal 26 dan 27 Juli 2023, PT Krakatau Sarana Property mengadakan program Pelatihan Internal Auditor di Hotel GH Universal Bandung. Pelatihan ini terselenggara atas kerja sama dengan Global Management Consulting Indonesia, sebuah perusahaan konsultan ternama yang berspesialisasi dalam memberikan keahlian dalam manajemen mutu, kelestarian lingkungan, dan keselamatan tempat kerja.

Pelatihan ini bertujuan membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi auditor internal yang efektif untuk standar ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, dan SMK3. Auditor internal memainkan peran penting dalam menilai sistem dan proses manajemen organisasi, memastikan kepatuhan dengan standar internasional, dan mengidentifikasi area untuk perbaikan.

ISO 9001:2015

ISO 9001:2015 adalah standar manajemen mutu yang diakui secara internasional yang berfokus pada peningkatan kepuasan pelanggan dan perbaikan berkelanjutan dalam organisasi. Standar tersebut menekankan pentingnya sistem manajemen kualitas (QMS) yang kuat untuk memenuhi persyaratan pelanggan dan meningkatkan kinerja secara keseluruhan.

Selama pelatihan, peserta mendalami prinsip-prinsip utama ISO 9001:2015, yang meliputi:

Fokus pelanggan: Memahami dan memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
Kepemimpinan: Membangun komitmen kepemimpinan yang kuat terhadap SMM.
Keterlibatan orang: Melibatkan karyawan dalam mencapai sasaran mutu.
Pendekatan proses: Mengelola aktivitas dan sumber daya sebagai proses yang saling berhubungan.
Perbaikan: Terus mencari peluang untuk perbaikan.
Pengambilan keputusan berbasis bukti: Memanfaatkan data dan informasi untuk pengambilan keputusan.
Manajemen hubungan: Membangun hubungan yang menguntungkan dengan pemasok dan pemangku kepentingan.

 

Pelatihan ISO 9001 2015 140012015 SMK3 Integrated Internal auditor
ISO 14001:2015

ISO 14001:2015 adalah standar yang diakui secara global untuk sistem manajemen lingkungan (EMS). Ini memberikan kerangka kerja bagi organisasi untuk menerapkan praktik berkelanjutan, mengurangi dampak lingkungannya, dan menunjukkan komitmen terhadap tanggung jawab lingkungan.

Peserta belajar tentang elemen inti ISO 14001:2015, antara lain:

Kebijakan lingkungan: Menetapkan komitmen organisasi terhadap perlindungan lingkungan.
Perencanaan: Menetapkan tujuan lingkungan dan rencana tindakan untuk mencapainya.
Implementasi: Menerapkan EMS ke dalam praktik dan mengintegrasikannya ke dalam proses yang ada.
Memeriksa dan tindakan korektif: Memantau kinerja dan mengambil tindakan korektif.
Tinjauan manajemen: Menilai efektivitas EMS dan mengidentifikasi area untuk perbaikan.
SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

SMK3 adalah standar Indonesia untuk manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Ini memastikan bahwa organisasi memprioritaskan kesejahteraan karyawan mereka dan menjaga lingkungan kerja yang aman.

Selama pelatihan, peserta mendapatkan wawasan tentang aspek fundamental SMK3, antara lain:

Identifikasi bahaya dan penilaian risiko: Mengidentifikasi potensi bahaya dan mengevaluasi risiko terkait.
Persyaratan hukum dan lainnya: Memahami dan mematuhi peraturan kesehatan dan keselamatan yang relevan.
Tujuan dan program: Menetapkan tujuan kesehatan dan keselamatan dan menerapkan rencana aksi.
Sumber daya, peran, tanggung jawab, dan wewenang: Mengalokasikan sumber daya dan menentukan peran untuk implementasi yang efektif.
Evaluasi kinerja: Memantau dan mengukur kinerja kesehatan dan keselamatan.
Tinjauan manajemen: Meninjau efektivitas SMK3 dan menentukan area untuk perbaikan.
Kesimpulan

Pelatihan Auditor Internal ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, dan SMK3 yang diselenggarakan oleh Global Management Consulting Indonesia untuk PT Krakatau Sarana Properti di Hotel GH Universal Bandung pada tanggal 26 hingga 27 Juli 2023 merupakan langkah signifikan dalam meningkatkan kapabilitas organisasi dalam kualitas manajemen, kelestarian lingkungan, dan keselamatan tempat kerja. Para peserta yang dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang berharga, kini dipersiapkan untuk berkontribusi aktif sebagai auditor internal untuk mempertahankan dan meningkatkan kepatuhan PT Krakatau Sarana Property terhadap standar internasional dan komitmen untuk keunggulan.

KONSULTAN ISO 9001

ISO 9001

ISO 9001 diartikan sebagai standard international yang berisi persyaratan untuk sistem manajemen mutu organisasi (SMM). Perusahaan menggunakan standar guna membuktikan kemampuan untuk secara terus menerus menyediakan produk / jasa layanan yang sesuai persyaratan pelanggan dan peraturan perundangan . ISO 9001 Ini adalah standard yang paling populer dalam ISO 9000 Series dan satu-satunya standar dalam seri ISO 9000 yang dapat disertifikasi oleh organisasi.
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 2015 adalah standar yang diakui secara internasional yang berhubungan dengan Sistem Manajemen Kulitas dimana SMM mengembangkan kriteria untuk meningkatkan dan memoles kualitas dan efisiensi perusahaan atau organisasi.
ISO 9001 2015 membuka jalan bagi sebuah organisasi untuk secara teratur dan konsisiten memenuhi persyaratan pelanggan atau klien atau pihak lain yang terlibat.
Sistem Manajemen Mutu dicapai dengan merencanakan dan mengelola sumber daya, proses, dan aset yang digabungkan dengan tujuan akhir kepuasan pelanggan dan kompetensi organisasi.

sertifikat iso 9001

konsultan iso 9001

 

Sertifikat ISO 9001 2015 adalah bukti bahwa organisasi sudah menjalankan atau mengimplementasikan standard atau persyaratan ISO 9001 2015, dari mulai klausal 4 sd 10, Proses Perencanaan sd Improvement
Plan – Perencanaan adalah salah satu bagian terbesar dari SMM dan dimulai dengan memahami konteks organisasi dan kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan dengan SMM (4.1 & 4.2), yang kemudian digunakan untuk menentukan ruang lingkup SMM dan SMM proses (4.3 & 4.4). Ini diikuti oleh komitmen kepemimpinan di perusahaan untuk mengarahkan organisasi ke fokus pelanggan dengan mendefinisikan peran dan tanggung jawab organisasi dan dengan menetapkan kebijakan mutu untuk memberikan fokus SMM secara keseluruhan (5.1, 5.2 & 5.3). Tingkat perencanaan berikutnya adalah mengidentifikasi dan menangani risiko dan peluang SMM, termasuk menetapkan dan merencanakan sasaran mutu dan perubahan untuk mendukung peningkatan berkelanjutan (6.1, 6.2 & 6.3). Tingkat akhir perencanaan adalah mengidentifikasi dan menerapkan struktur pendukung untuk memungkinkan Anda melaksanakan rencana Anda. Ini termasuk sumber daya (7.1), mengidentifikasi kompetensi (7.2), kesadaran (7.3), komunikasi (7.4) dan untuk mengatur proses untuk pembuatan dan pengendalian informasi terdokumentasi (7.5).
Do – Perencanaan tidak ada gunanya kecuali rencana itu dilaksanakan. Kontrol perlu diidentifikasi untuk operasi SMM, persyaratan produk atau layanan perlu diidentifikasi (8.2), desain dikembangkan (8.3), kontrol ditempatkan pada proses, produk dan layanan yang disediakan secara eksternal (8.4). Proses produksi produk atau layanan perlu dilakukan dengan pengendalian rilis produk dan layanan (8.5 & 8.6), setiap produk atau layanan yang tidak sesuai perlu ditangani (8.7). Singkatnya, kegiatan menciptakan dan menyediakan produk atau jasa kepada pelanggan perlu dilakukan.

Check – Ada beberapa persyaratan dalam standar untuk memeriksa proses sistem Manajemen Mutu untuk memastikan mereka berfungsi dengan baik seperti yang telah direncanakan. Ada kebutuhan untuk memantau, mengukur, menganalisis dan mengevaluasi produk atau layanan untuk memastikan mereka memenuhi persyaratan, proses yang digunakan memadai dan efektif, dan kepuasan pelanggan terpenuhi (9.1). Audit Internal (9.2) dari proses adalah cara utama untuk menilai efektivitas sistem. Selanjutnya adalah proses Tinjauan Manajemen (9.3), yang meninjau dan menilai semua data yang dipantau untuk membuat perubahan dan rencana untuk mengatasi masalah tersebut.
Act – Tindakan dalam hal ini melibatkan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi masalah apa pun yang ditemukan dalam langkah pemeriksaan. Perbaikan (10.1 & 10.3) adalah judul keseluruhan untuk langkah-langkah tindakan (10.1) dengan kegiatan mengatasi ketidaksesuaian dan Tindakan Perbaikan (10.2) untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian aktual atau potensial sebagai langkah pertama dalam bertindak untuk memperbaiki sistem.

ISO 9001 2015

ISO 9001 pertama kali diterbitkan pada tahun 1987 oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO), sebuah badan international yang terdiri dari badan standarisasi nasional lebih dari 160 negara. ISO 9001 versi 2015 saat ini dirilis pada bulan September 2015.

konsultan iso

Konsultan adalah ahli dalam standar ISO dan memiliki pengalaman luas dalam menerapkan sistem manajemen mutu, Lingkungan, K3, dll dan telah bekerja di berbagai industry.

Bagaimana menjadi konsultan ISO

Jadi, apakah Anda ingin meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi Anda? Apakah Anda ingin mencari konsultan ISO berpengalaman yang dapat membantu Anda dan organisasi anda  melalui proses sertifikasi ISO oleh lembaga sertifikasi ISO teratas di Indonesia? Jadi, di sini kami menggaris bawahi konsep konsultan ISO dan kebutuhannya beserta persyaratan yang perlu Anda ketahui sebelum memilih konsultan ISO Anda.

Apa yang harus menjadi kualifikasi Konsultan ISO?

Lead Auditor atau Lead Implementer adalah wajib dan akan lebih baik jika Anda memiliki keduanya. Memperoleh sertifikat tersebut bukanlah tugas yang mudah. Jadi, jika Anda tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang standar maka Anda perlu mengambil beberapa audit internal atau kursus dasar.

Manajemen Proyek:— Menjalankan pengembangan dan implementasi ISO 9001, 14001, 45001, 37001 dll harus berdasarkan manajemen proyek yang baik dan ketat. Konsultan iso yang baik tentu saja harus memahami manajemen proyek, agar klien bisa mendapatkan sertifikat sesuai target.

Pengalaman:— Orang bijak mengatakan, pengetahuan teoretis belaka tidak cukup, Anda harus mendapatkan pengalaman melalui setidaknya salah satu dari yang berikut:

auditor sertifikasi: Dengan melakukan audit sertifikasi pasti akan memberi Anda wawasan yang sangat baik tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam penerapan ISO.

Bekerja untuk konsultan lain: Ini dianggap sebagai cara terbaik untuk mempelajari metode implementasi dan cara mendapatkan klien baru.

Bekerja sebagai manajer kualitas atau manajer jaminan kualitas: Bekerja di perusahaan memberi tahu Anda rasa sakit yang sebenarnya dari bekerja dan pada dasarnya Anda mengetahui bahwa apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan saran dari para ahli.
Bekerja sebagai Wakil manajemen : Menjadi orang yang bertanggung jawab atas Sistem manajemen di perusahaan sebagian besar akan membantu Anda memahami standar dan melihat bagaimana persyaratannya dijalankan dalam kehidupan nyata dan banyak konsultan memiliki titik awal ini.

Keterampilan apa yang Anda butuhkan untuk menjadi konsultan ISO?

Tidaklah berlebihan jika kita mengatakan, seorang konsultan yang sukses akan membutuhkan seperangkat keterampilan khusus. Berikut ini adalah keterampilan yang harus Anda miliki:

Pengetahuan tentang standar: Setiap konsultan ISO harus memiliki pengetahuan rinci tentang standar dan apa yang diharapkan dan selalu diperbarui setiap perubahan yang terjadi.
Perhatian yang tajam terhadap detail: Diharapkan untuk menangkap hal-hal yang mungkin dilewatkan oleh karyawan lain, itulah sebabnya dia dipekerjakan. Menjadi seorang konsultan, Anda perlu memperhatikan detail untuk memastikan bahwa Anda memberikan nilai ekstra untuk setiap proyek yang Anda sewa untuk berkontribusi atau kelola.
Pemimpin yang baik: Mungkin saja konsultan ISO Anda harus menjembatani kesenjangan antara manajemen puncak dan tempat kerja dan menjual manfaat proyek kepada keduanya. Keterampilan leadership/kepemimpinan yang bagus sangat penting untuk ini.
Keterampilan berkomunikasi yang baik: Keterampilan berkomunikasi Anda harus akurat, ringkas dan tepat waktu. Kurangnya komunikasi dapat menyebabkan ketidaksadaran dan kompetensi di dunia kerja. Jadi, sangat penting untuk memastikan bahwa celah ini ditutup.
Keterampilan organisasi yang baik: pemahaman mengenai organisasi akan sangat membantu dalam pekerjaan konsultasi, tanpa pemehaman organisasi tentu saja konsultan akan kesulitan dalam mengatur pekerjaan konsultasi ISO.
Problem Solving: Dan tentu saja, Anda akan dianggap sebagai orang yang memiliki solusi untuk masalah dalam proyek ISO. Oleh karena itu, kemampuan untuk memecahkan masalah dan memberikan nasihat yang baik adalah kuncinya. Ketika Anda tidak memiliki jawaban, Anda diharapkan untuk menemukannya.
Fokus dan semangat untuk memikirkan apa yang terbaik untuk klien
Selalu ingat bahwa reputasi adalah hal tidak berwujud yang menarik klien baru. Jadi, tegaskan bahwa apa pun yang Anda lakukan, harus dilakukan demi kepentingan terbaik klien. Teknologi baru tidak boleh direkomendasikan kepada klien karena Anda memiliki mitra yang menjualnya, Anda tidak boleh menahan beberapa informasi hanya agar klien Anda menggunakan layanan Anda nanti. Singkatnya, pekerjaannya adalah
jasa konsultan iso

berbagai jasa konsultan ISO diantaranya adalah
1. Jasa pendampingan dalam pembuatan manual dan prosedur ISO
2. Jasa Pembuatan Dokumen ISO
3. Jasa Internal Audit ISO
4. Jasa Pelatihan pemahaman ISO
5. Jasa Pelatihan Internal Audit ISO
6. Jasa pendampingan audit eksternal ISO
7. Jasa audit vendor an klien
8. Dll

sertifikasi iso tanpa konsultan
Tentu saja beberapa organisasi bisa melakukan pengembangan, dokumenytasi, implementasi dan sertifikasi ISO Tanpa konsultan. Namun tentu saja aka nada beberapa kendala misalnya :

1. Tidak tahu harus mulai darimana
2. Tidak Tahu apa yang harus dilakukan
3. Membuang buang waktu karena tidak focus
4. Sering mengalami kekeliruan dan kesalahan
5. Tidak ada contoh dokumetasi dan penerapannya
6. Tidak ada nara sumber
7. Dll
Jika anda membutuhkan jasa konsultasi ISO 9001, 14001, 45001, 27001, 37001, 17025, 17020, 21001, dll silahkan menghubungi kami HP/WA 0812 10 9 10 329

iso 9001
ISO 9001 diartikan sebagai standard international yang berisi persyaratan untuk sistem manajemen mutu organisasi (SMM). Perusahaan menggunakan standar guna membuktikan kemampuan untuk secara terus menerus menyediakan produk / jasa layanan yang sesuai persyaratan pelanggan dan peraturan perundangan . ISO 9001 Ini adalah standard yang paling populer dalam ISO 9000 Series dan satu-satunya standar dalam seri ISO 9000 yang dapat disertifikasi oleh organisasi.
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 2015 adalah standar yang diakui secara internasional yang berhubungan dengan Sistem Manajemen Kulitas dimana SMM mengembangkan kriteria untuk meningkatkan dan memoles kualitas dan efisiensi perusahaan atau organisasi.
ISO 9001 2015 membuka jalan bagi sebuah organisasi untuk secara teratur dan konsisiten memenuhi persyaratan pelanggan atau klien atau pihak lain yang terlibat.
Sistem Manajemen Mutu dicapai dengan merencanakan dan mengelola sumber daya, proses, dan aset yang digabungkan dengan tujuan akhir kepuasan pelanggan dan kompetensi organisasi.

sertifikat iso 9001
Sertifikat ISO 9001 2015 adalah bukti bahwa organisasi sudah menjalankan atau mengimplementasikan standard atau persyaratan ISO 9001 2015, dari mulai klausal 4 sd 10, Proses Perencanaan sd Improvement
Plan – Perencanaan adalah salah satu bagian terbesar dari SMM dan dimulai dengan memahami konteks organisasi dan kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan dengan SMM (4.1 & 4.2), yang kemudian digunakan untuk menentukan ruang lingkup SMM dan SMM proses (4.3 & 4.4). Ini diikuti oleh komitmen kepemimpinan di perusahaan untuk mengarahkan organisasi ke fokus pelanggan dengan mendefinisikan peran dan tanggung jawab organisasi dan dengan menetapkan kebijakan mutu untuk memberikan fokus SMM secara keseluruhan (5.1, 5.2 & 5.3). Tingkat perencanaan berikutnya adalah mengidentifikasi dan menangani risiko dan peluang SMM, termasuk menetapkan dan merencanakan sasaran mutu dan perubahan untuk mendukung peningkatan berkelanjutan (6.1, 6.2 & 6.3). Tingkat akhir perencanaan adalah mengidentifikasi dan menerapkan struktur pendukung untuk memungkinkan Anda melaksanakan rencana Anda. Ini termasuk sumber daya (7.1), mengidentifikasi kompetensi (7.2), kesadaran (7.3), komunikasi (7.4) dan untuk mengatur proses untuk pembuatan dan pengendalian informasi terdokumentasi (7.5).
Do – Perencanaan tidak ada gunanya kecuali rencana itu dilaksanakan. Kontrol perlu diidentifikasi untuk operasi SMM, persyaratan produk atau layanan perlu diidentifikasi (8.2), desain dikembangkan (8.3), kontrol ditempatkan pada proses, produk dan layanan yang disediakan secara eksternal (8.4). Proses produksi produk atau layanan perlu dilakukan dengan pengendalian rilis produk dan layanan (8.5 & 8.6), setiap produk atau layanan yang tidak sesuai perlu ditangani (8.7). Singkatnya, kegiatan menciptakan dan menyediakan produk atau jasa kepada pelanggan perlu dilakukan.

Check – Ada beberapa persyaratan dalam standar untuk memeriksa proses sistem Manajemen Mutu untuk memastikan mereka berfungsi dengan baik seperti yang telah direncanakan. Ada kebutuhan untuk memantau, mengukur, menganalisis dan mengevaluasi produk atau layanan untuk memastikan mereka memenuhi persyaratan, proses yang digunakan memadai dan efektif, dan kepuasan pelanggan terpenuhi (9.1). Audit Internal (9.2) dari proses adalah cara utama untuk menilai efektivitas sistem. Selanjutnya adalah proses Tinjauan Manajemen (9.3), yang meninjau dan menilai semua data yang dipantau untuk membuat perubahan dan rencana untuk mengatasi masalah tersebut.
Act – Tindakan dalam hal ini melibatkan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi masalah apa pun yang ditemukan dalam langkah pemeriksaan. Perbaikan (10.1 & 10.3) adalah judul keseluruhan untuk langkah-langkah tindakan (10.1) dengan kegiatan mengatasi ketidaksesuaian dan Tindakan Perbaikan (10.2) untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian aktual atau potensial sebagai langkah pertama dalam bertindak untuk memperbaiki sistem.

ISO 9001 2015
ISO 9001 pertama kali diterbitkan pada tahun 1987 oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO), sebuah badan international yang terdiri dari badan standarisasi nasional lebih dari 160 negara. ISO 9001 versi 2015 saat ini dirilis pada bulan September 2015.

konsultan iso
Konsultan adalah ahli dalam standar ISO dan memiliki pengalaman luas dalam menerapkan sistem manajemen mutu, Lingkungan, K3, dll dan telah bekerja di berbagai industry.
Bagaimana menjadi konsultan ISO
Jadi, apakah Anda ingin meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi Anda? Apakah Anda mencari konsultan ISO yang dapat membantu Anda melalui proses sertifikasi ISO oleh badan sertifikasi ISO teratas di Indonesia? Jadi, di sini kami menyoroti konsep konsultan ISO dan kebutuhannya beserta persyaratan yang perlu Anda ketahui sebelum memilih konsultan ISO Anda.

Apa yang harus menjadi kualifikasi Konsultan ISO?
Lead Auditor atau Lead Implementer adalah wajib dan akan lebih baik jika Anda memiliki keduanya. Memperoleh sertifikat tersebut bukanlah tugas yang mudah. Jadi, jika Anda tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang standar maka Anda perlu mengambil beberapa audit internal atau kursus dasar.

Manajemen Proyek:— Menjalankan pengembangan dan implementasi ISO 9001, 14001, 45001, 37001 dll harus berdasarkan manajemen proyek yang baik dan ketat. Konsultan iso yang baik tentu saja harus memahami manajemen proyek, agar klien bisa mendapatkan sertifikat sesuai target.

Pengalaman:— Orang bijak mengatakan, pengetahuan teoretis belaka tidak cukup, Anda harus mendapatkan pengalaman melalui setidaknya salah satu dari yang berikut:

Sebagai pekerjaan auditor sertifikasi: Dengan melakukan audit sertifikasi pasti akan memberi Anda wawasan yang sangat baik tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam penerapan ISO.
Bekerja untuk konsultan lain: Ini dianggap sebagai cara terbaik untuk mempelajari metode implementasi dan cara mendapatkan klien baru.
Bekerja sebagai manajer kualitas atau manajer jaminan kualitas: Bekerja di perusahaan memberi tahu Anda rasa sakit yang sebenarnya dari bekerja dan pada dasarnya Anda mengetahui bahwa apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan saran dari para ahli.
Bekerja sebagai Wakil manajemen : Menjadi orang yang bertanggung jawab atas Sistem manajemen di perusahaan sebagian besar akan membantu Anda memahami standar dan melihat bagaimana persyaratannya dijalankan dalam kehidupan nyata dan banyak konsultan memiliki titik awal ini.

Keterampilan apa yang Anda butuhkan untuk menjadi konsultan ISO?
Tidaklah berlebihan jika kita mengatakan, seorang konsultan yang sukses akan membutuhkan seperangkat keterampilan khusus. Berikut ini adalah keterampilan yang harus Anda miliki:

Pengetahuan tentang standar: Setiap konsultan ISO harus memiliki pengetahuan rinci tentang standar dan apa yang diharapkan dan selalu diperbarui setiap perubahan yang terjadi.
Perhatian yang tajam terhadap detail: Diharapkan untuk menangkap hal-hal yang mungkin dilewatkan oleh karyawan lain, itulah sebabnya dia dipekerjakan. Menjadi seorang konsultan, Anda perlu memperhatikan detail untuk memastikan bahwa Anda memberikan nilai ekstra untuk setiap proyek yang Anda sewa untuk berkontribusi atau kelola.
Pemimpin yang baik: Mungkin saja konsultan ISO Anda harus menjembatani kesenjangan antara manajemen puncak dan tempat kerja dan menjual manfaat proyek kepada keduanya. Keterampilan kepemimpinan yang baik sangat penting untuk ini.
Keterampilan komunikasi yang baik: Keterampilan komunikasi Anda harus akurat, ringkas dan tepat waktu. Kurangnya komunikasi dapat menyebabkan ketidaksadaran dan kompetensi di dunia kerja. Jadi, sangat penting untuk memastikan bahwa celah ini ditutup.
Keterampilan organisasi yang baik: pemahaman mengenai organisasi akan sangat membantu dalam pekerjaan konsultasi, tanpa pemehaman organisasi tentu saja konsultan akan kesulitan dalam mengatur pekerjaan konsultasi ISO.
Problem Solving: Dan tentu saja, Anda akan dianggap sebagai orang yang memiliki solusi untuk masalah dalam proyek ISO. Oleh karena itu, kemampuan untuk memecahkan masalah dan memberikan nasihat yang baik adalah kuncinya. Ketika Anda tidak memiliki jawaban, Anda diharapkan untuk menemukannya.
Fokus dan semangat untuk memikirkan apa yang terbaik untuk klien
Selalu ingat bahwa reputasi adalah hal tidak berwujud yang menarik klien baru. Jadi, tegaskan bahwa apa pun yang Anda lakukan, harus dilakukan demi kepentingan terbaik klien. Teknologi baru tidak boleh direkomendasikan kepada klien karena Anda memiliki mitra yang menjualnya, Anda tidak boleh menahan beberapa informasi hanya agar klien Anda menggunakan layanan Anda nanti. Singkatnya, pekerjaannya adalah
jasa konsultan iso

berbagai jasa konsultan ISO diantaranya adalah
1. Jasa pendampingan dalam pembuatan manual dan prosedur ISO
2. Jasa Pembuatan Dokumen ISO
3. Jasa Internal Audit ISO
4. Jasa Pelatihan pemahaman ISO
5. Jasa Pelatihan Internal Audit ISO
6. Jasa pendampingan audit eksternal ISO
7. Jasa audit vendor an klien
8. Dll

sertifikasi iso tanpa konsultan
Tentu saja beberapa organisasi bisa melakukan pengembangan, dokumenytasi, implementasi dan sertifikasi ISO Tanpa konsultan. Namun tentu saja aka nada beberapa kendala misalnya :

1. Tidak tahu harus mulai darimana
2. Tidak Tahu apa yang harus dilakukan
3. Membuang buang waktu karena tidak focus
4. Sering mengalami kekeliruan dan kesalahan
5. Tidak ada contoh dokumetasi dan penerapannya
6. Tidak ada nara sumber
7. Dll
Jika anda membutuhkan jasa konsultasi ISO 9001, 14001, 45001, 27001, 37001, 17025, 17020, 21001, dll silahkan menghubungi kami HP/WA 0812 10 9 10 329

ISO 9001 adalah iso yang membahas mengenai sisitem manajemen mutu

ISO 9001 adalah iso yang membahas mengenai sisitem manajemen mutu

ISO Organisasi Internasional untuk Standardisasi (disingkat ISO)  Didirikan pada 23 Februari 1947, organisasi ini mengembangkan dan menerbitkan standar teknis, industri dan komersial di seluruh dunia. Kantor pusatnya di Jenewa, Swiss, dan bekerja di 165 negara.

APA YG DIMAKSUD DENGAN ISO

badan penetapan standar internasional yang terdiri dari perwakilan dari berbagai organisasi standar nasional dari berbagai negara.

ISO ADALAH

ISO adalah Organisasi Internasional untuk Standardisasi (disingkat ISO) yang juga terdiri dari banyak Teknical Committee / TC diantaranya adalah :

ISO/IEC JTC 1 Teknologi Informasi
ISO / TC 1 Ulir sekrup
ISO/TC 2 Pengencang
ISO / TC 4 Bantalan gelinding
ISO/TC 5 Pipa logam besi dan perlengkapan logam
ISO/TC 6 Kertas, papan dan pulp
ISO/TC 8 Kapal dan teknologi kelautan
ISO/TC 10 Dokumentasi produk teknis
ISO/TC 11 Boiler dan bejana tekan – STANDBY
ISO/TC 12 Kuantitas dan unit
ISO/TC 14 Poros untuk mesin dan aksesoris
ISO / TC 17 Baja
ISO/TC 18 Paduan seng dan seng – STANDBY
ISO/TC 19 – Nomor pilihan
ISO/TC 20 Pesawat dan kendaraan luar angkasa
ISO/TC 21 Peralatan untuk proteksi kebakaran dan pemadam kebakaran
ISO/TC 22 Kendaraan Jalan
ISO/TC 23 Traktor dan mesin untuk pertanian dan kehutanan
ISO/TC 24 Karakterisasi Partikel termasuk pengayakan
ISO/TC 25 Besi tuang dan besi kasar
ISO/TC 26 Tembaga dan paduan tembaga
ISO/TC 27 Batubara dan kokas
ISO/TC 28 Minyak bumi dan produk terkait, bahan bakar dan pelumas dari sumber alami atau sintetis
ISO/TC 29 Alat kecil
ISO/TC 30 Pengukuran aliran fluida dalam saluran tertutup
ISO/TC 31 Ban, pelek dan katup
ISO/TC 33 Refraktori
ISO/TC 34 Produk makanan
ISO/TC 35 Cat dan pernis
ISO/TC 36 Sinematografi
ISO/TC 37 Bahasa dan terminologi
ISO/TC 38 Tekstil
ISO/TC 39 Peralatan mesin
ISO/TC 41 Puli dan sabuk (termasuk veebelt)
ISO/TC 42 Fotografi
ISO/TC 43 Akustik
ISO/TC 44 Pengelasan dan proses terkait
ISO/TC 45 Karet dan produk karet
ISO/TC 46 Informasi dan dokumentasi
ISO/TC 47 Kimia
ISO/TC 48 Peralatan laboratorium
ISO / TC 51 Produk Palet buat metode beban, unit penanganan material
ISO/TC 52 Wadah logam pengukur cahaya
ISO/TC 54 Minyak esensial
ISO/TC 58 Tabung gas
ISO/TC 59 Bangunan dan pekerjaan teknik sipil
ISO/TC 60 Gears
ISO/TC 61 Plastik
ISO/TC 63 Wadah kaca
ISO/TC 67 Bahan, peralatan, dan struktur lepas pantai untuk industri minyak bumi, petrokimia, dan gas alam
ISO/TC 68 Layanan keuangan
ISO/TC 69 Penerapan metode statistik
ISO/TC 70 Mesin pembakaran internal
ISO/TC 71 Beton, beton bertulang dan beton prategang
ISO/TC 72 Mesin dan aksesoris tekstil
ISO/TC 74 Semen dan kapur –
ISO/TC 76 Peralatan transfusi, infus dan injeksi, dan pemrosesan darah untuk penggunaan medis dan farmasi
ISO/TC 77 Produk dalam semen yang diperkuat serat – STANDBY
ISO/TC 79 Logam ringan dan paduannya
ISO/TC 81 Nama umum untuk pestisida dan bahan kimia pertanian lainnya
ISO/TC 82 Penambangan
ISO/TC 83 Olahraga dan fasilitas serta peralatan rekreasi lainnya
ISO/TC 84 Perangkat untuk administrasi produk obat dan kateter
ISO/TC 85 Energi nuklir, teknologi nuklir, dan proteksi radiologi
ISO/TC 86 Pendinginan dan penyejuk udara
ISO/TC 87 Cork
ISO/TC 89 Panel berbasis kayu
ISO/TC 91 Bahan aktif permukaan
ISO/TC 92 Keamanan kebakaran
ISO/TC 93 Pati (termasuk turunan dan produk sampingan)
ISO/TC 94 Keselamatan pribadi — Alat pelindung diri
ISO/TC 96 Derek
ISO/TC 98 Dasar untuk desain struktur
ISO/TC 100 Rantai dan sprocket rantai untuk transmisi daya dan konveyor
ISO/TC 101 Peralatan penanganan mekanis berkelanjutan – STANDBY
ISO/TC 102 Bijih besi dan besi tereduksi langsung
ISO/TC 104 Kontainer kargo
ISO / TC 105 Tali kawat baja
ISO/TC 106 Kedokteran Gigi
ISO/TC 107 Lapisan logam dan anorganik lainnya
ISO/TC 108 Getaran mekanis, guncangan, dan pemantauan kondisi
ISO/TC 109 Pembakar minyak dan gas
ISO/TC 110 Truk Industri
ISO/TC 111 Rantai penghubung baja bulat, sling rantai, komponen, dan aksesori
ISO/TC 112 Teknologi vakum
ISO/TC 113 Hidrometri
ISO/TC 114 Horologi
ISO/TC 115 Pompa
ISO/TC 117 Penggemar
ISO/TC 118 Kompresor dan alat pneumatik, mesin dan peralatan
ISO / TC 119 Metalurgi Serbuk
ISO/TC 120 Kulit
ISO/TC 121 Peralatan anestesi dan pernapasan
ISO / TC 122 Kemasan
ISO / TC 123 Bantalan polos
ISO/TC 126 Tembakau dan produk tembakau
ISO/TC 127 Mesin pemindah tanah
ISO/TC 130 Teknologi grafis
ISO/TC 131 Sistem tenaga fluida
ISO/TC 132 Ferroalloy
ISO/TC 133 Sistem ukuran pakaian – penunjukan ukuran, metode pengukuran ukuran, dan perlengkapan digital
ISO/TC 134 Pupuk, pengkondisi tanah, dan zat bermanfaat
ISO/TC 135 Pengujian non-destruktif
ISO/TC 136 Perabotan
ISO/TC 137 Sistem penandaan dan penandaan ukuran alas kaki
ISO/TC 138 Pipa plastik, fitting dan katup untuk pengangkutan cairan
ISO/TC 142 Peralatan pembersih untuk udara dan gas lainnya
ISO/TC 145 Simbol grafis
ISO/TC 146 Kualitas udara
ISO/TC 147 Kualitas air
ISO/TC 148 Mesin jahit
ISO/TC 149 Siklus
ISO/TC 150 Implan untuk operasi
ISO/TC 153 Katup
ISO/TC 154 Proses, elemen data, dan dokumen dalam perdagangan, industri, dan administrasi
ISO/TC 155 Nikel dan paduan nikel
ISO/TC 156 Korosi logam dan paduan
ISO/TC 157 Kontrasepsi non-sistemik dan profilaksis penghalang IMS
ISO/TC 158 Analisis gas
ISO/TC 159 Ergonomi
ISO/TC 160 Kaca di gedung
ISO/TC 161 Kontrol dan perangkat pelindung untuk gas dan/atau minyak
ISO/TC 162 Pintu, jendela dan dinding tirai
ISO/TC 163 Performa termal dan penggunaan energi di lingkungan binaan
ISO/TC 164 Mekanik
ISO ARTINYA

ISO ARTINYA

Organisasi Internasional untuk Standardisasi adalah organisasi non-pemerintah independen, yang anggotanya adalah organisasi standar dari 165 negara anggota. Organisasi Ini adalah pengembang standar internasional sukarela terbesar di dunia, dan memfasilitasi perdagangan dunia dengan menyediakan standar umum di antara negara-negara. Lebih dari dua puluh ribu standar telah ditetapkan, mencakup segala hal mulai dari produk manufaktur dan teknologi hingga keamanan pangan, pertanian, dan perawatan kesehatan.

 

Penggunaan standar ISO ini sangat membantu bagi organisasi dalam terciptanya produk dan jasa yang aman, handal, dan berkualitas baik. Standar ini sangat membantu bisnis dengan meningkatkan produktivitas dan meminimalkan kesalahan dan pemborosan yang tidak perlu. ISO memungkinkan produk/ Jasa dari pasar yang berbeda untuk dibandingkan langsung, mereka membantu perusahaan dalam memasuki pasar baru dan membantu dalam pengembangan perdagangan internasional secara adil. Standar ini juga berfungsi untuk melindungi customer dan pengguna akhir produk dan layanan, untuk memastikan bahwa produk yang bersertifikat sesuai dengan standar yang ditetapkan secara internasional.

 

APA ITU ISO

ISO sendiri adalah dari Bahasa Yunani yang berate sama, artinya bahwa setiap organisasi yang menerapkan Sistem manajemen ini diharapkan akan dapat memberikan layanan dan produk yang selalau sama sesuai dengan standard yang telah ditetapkan.

STANDAR ISO SINGKATAN DARI… / KEPANJANGAN DARI ISO ADALAH…

Orang sering bertanya mengenai kepanjangan dari ISO itu sendiri itu apa, kalau mengacu pada urutan katanya yang terdiri dari I S dan O, Maka bisa kita susun sebagai berikut Internastional Standard Organization ( Organisasi Standard Internasional) padahal ISO sebenarnya adalah International Organization for Standarization ( Organisasi Internasional untuk standarisasi).

ISO ADALAH KEPENDEKAN DARI

Nama organisasi dalam bahasa Prancis adalah Organization internationale de normalization dan dalam bahasa Rusia, еждународная организация по андартизации (Mezhdunarodnaya organizatsiya po standartizatsii). ISO bukanlah akronim atau initialism. ISO memberikan penjelasan nama ini: “Karena ‘Organisasi Internasional untuk Standardisasi’ akan memiliki akronim yang berbeda dalam bahasa yang berbeda (IOS dalam bahasa Inggris, OIN dalam bahasa Prancis), ISO  memutuskan untuk memberikannya bentuk pendek ISO. ISO berasal dari bahasa Yunani kata isos (ίσος, yang berarti “sama”). Apapun negaranya, apa pun bahasanya, bentuk pendek dari nama kami selalu ISO.” Selama pertemuan pendirian organisasi baru, penjelasan kata Yunani tidak digunakan, jadi makna ini mungkin diciptakan kemudian sebagai backronym.

 

ISO 9001

SMM ISO 9001:2015  didefinisikan sebagai salah satu standar internasional yang menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen mutu(SMM). Organisasi menggunakan standar untuk menunjukkan kemampuan untuk secara konsisten menyediakan produk dan layanan yang memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan. Ini adalah standar paling terkenal dalam  ISO 9000 seri dan satu-satunya standar dalam seri  9000 yang dapat disertifikasi oleh organisasi/ Perusahaan.

 

ISO 9001 MERUPAKAN ISO YANG MEMBAHAS

 

ISO 9001 didasarkan pada metodologi plan-do-check-act dan menyediakan pendekatan berorientasi proses untuk mendokumentasikan dan meninjau struktur, tanggung jawab, dan prosedur yang diperlukan untuk mencapai manajemen mutu yang efektif dalam suatu organisasi. Bagian khusus dari standar berisi informasi tentang banyak topik, seperti:

 

Persyaratan untuk SMM, termasuk informasi terdokumentasi, perencanaan dan penentuan interaksi proses

  1. Tanggung jawab manajemen
  2. Manajemen sumber daya, termasuk sumber daya manusia dan lingkungan kerja organisasi
  3. Realisasi produk, termasuk langkah-langkah dari desain hingga pengiriman
  4. Pengukuran, analisis, dan peningkatan SMM melalui kegiatan seperti audit internal dan tindakan korektif dan pencegahan

Perubahan yang diperkenalkan dalam revisi ISO 9001 2015 dimaksudkan untuk memastikan bahwa ISO 9001 terus beradaptasi dengan perubahan lingkungan di mana organisasi beroperasi. Beberapa pembaruan utama dalam ISO 9001:2015 meliputi:

 

  1. Pengenalan terminologi baru
  2. Restrukturisasi beberapa informasi
  3. Penekanan pada pemikiran berbasis risiko untuk meningkatkan penerapan pendekatan proses
  4. Peningkatan penerapan untuk layanan
  5. Peningkatan persyaratan kepemimpinan

 

SERTIFIKAT ISO

ISO 9001 adalah satu-satunya standar dalam seri ISO 9000 yang dapat disertifikasi oleh organisasi. Mencapai sertifikasi ISO 9001:2015 berarti bahwa suatu organisasi telah menunjukkan hal-hal berikut:

 

  • Mengikuti pedoman standar ISO 9001
  • Memenuhi persyaratannya sendiri
  • Memenuhi persyaratan pelanggan dan persyaratan undang-undang dan peraturan
  • Memelihara dokumentasi

 

Sertifikasi standar ISO 9001 dapat meningkatkan kredibilitas organisasi dengan menunjukkan kepada pelanggan bahwa produk dan layanannya memenuhi harapan. Dalam beberapa kasus atau di beberapa industri, sertifikasi diperlukan atau diamanatkan secara hukum. Proses sertifikasi mencakup penerapan persyaratan ISO 9001:2015 dan kemudian menyelesaikan audit registrar yang berhasil mengonfirmasi bahwa organisasi memenuhi persyaratan tersebut.

 

Organisasi harus mempertimbangkan hal berikut saat mereka mulai mempersiapkan sertifikasi sistem manajemen mutu ISO 9001:

 

  • Biaya registrar untuk pendaftaran, pengawasan, dan audit sertifikasi ulang ISO 9001
  • Tingkat kesesuaian saat ini dengan persyaratan ISO 9001
  • Jumlah sumber daya yang akan didedikasikan perusahaan untuk proyek ini untuk pengembangan dan implementasi
  • Jumlah dukungan yang akan dibutuhkan dari konsultan dan biaya terkait

logo ISO 9001

LOGO ISO

Identitas visual Organisasi Internasional untuk Standardisasi selalu konsisten dan hanya didesain ulang satu kali, pada tahun 2018. Meskipun bahkan setelah mendesain ulang, organisasi tersebut mempertahankan komposisi logo aslinya dan ide utamanya, hanya mengubah palet warna dan menghapus semua huruf yang tidak perlu. .

 

Logo asli terdiri dari dua bagian — lambang kotak biru dan putih di sebelah kiri dan tanda kata yang sederhana dan ringan, diatur dalam tiga tingkat, di sebelah kanan. Bagian-bagiannya dipisahkan oleh garis vertikal tipis dengan warna biru yang sama.

 

Lambang ISO terdiri dari kontur globe putih, ditempatkan di dalam kotak biru, dengan huruf “ISO” yang tumpang tindih tebal di atasnya. Singkat namun bermakna, lambang menunjukkan penangkapan organisasi, dan niatnya untuk beroperasi di seluruh dunia.

 

NAMA BADAN STANDAR INTERNASIONAL ADALAH

Banyak sekali naman ama badan sertifikasi atau nama badan standard internasional di dunia misalnya da LRQA, SGS, TUV, TNV International, AQC Indonesia, Frenchcert, dll

 

STANDAR ISO

ISO telah mengembangkan lebih dari 24214 Standar Internasional dan semuanya termasuk dalam katalog Standar ISO.

  1. Terminologi. Standardisasi. Dokumentasi
  2. Organisasi perusahaan, manajemen dan kualitas. Administrasi. Mengangkut. Sosiologi
  3. Ilmu alam dan terapan
  4. Teknologi perawatan kesehatan
  5. Perlindungan kesehatan. Keamanan
  6. Metrologi dan pengukuran. Fenomena fisik
  7. Pengujian
  8. Sistem dan komponen mekanis untuk penggunaan umum
  9. Sistem dan komponen fluida untuk penggunaan umum
  10. Rekayasa manufaktur
  11. Rekayasa perpindahan energi dan panas
  12. Teknik elektro
  13. Elektronik
  14. Rekayasa audio dan video
  15. Teknologi Informasi
  16. Teknologi gambar
  17. Mekanika presisi. Perhiasan
  18. Rekayasa kendaraan jalan
  19. Teknik perkeretaapian
  20. Pembuatan kapal dan struktur laut
  21. Teknik pesawat dan kendaraan luar angkasa
  22. Peralatan penanganan material
  23. Pengemasan dan pendistribusian barang
  24. Teknologi tekstil dan kulit
  25. Industri pakaian
  26. Pertanian
  27. Teknologi makanan
  28. Teknologi kimia
  29. Pertambangan dan mineral
  30. Minyak bumi dan teknologi terkait
  31. Metalurgi
  32. Teknologi kayu
  33. Industri kaca dan keramik
  34. Industri karet dan plastik
  35. Teknologi kertas
  36. Industri cat dan warna
  37. Bahan konstruksi dan bangunan
  38. Teknik Sipil
  39. Urusan militer. Rekayasa militer. senjata
  40. Peralatan rumah tangga dan komersial. Hiburan. Olahraga
  41. dll

 

Training Konsultasi Sertifikasi ISO 9001:2015 hubungi kami HP/WA 0812 10 9 10 329 

 

 

 

7 Prinsip Sistem Manajemen Mutu

7 Prinsip Manajemen Mutu

7 Prinsip Sistem Manajemen Mutu

Ada 7 Prinsip Manajemen Mutu yang Menjadi Pedoman penerapan ISO 9001: 2015. Tujuh prinsip manajemen mutu adalah:

1. Fokus pelanggan
2. Kepemimpinan
3. Keterlibatan orang
4. Pendekatan proses
5. Perbaikan
6. Pengambilan keputusan berbasis bukti
7. Manajemen hubungan

Catatan : Prinsip-prinsip ini tidak tercantum dalam urutan prioritas. Kepentingan relatif setiap prinsip akan bervariasi dari organisasisatu ke organisasi yang lain.

1. Fokus pelanggan
Tidak ada satu Organisasi yang bisa berjalan tanpa adanya pelanggan, oleh karena itu Fokus utama manajemen mutu adalah untuk memenuhi persyaratan pelanggan dan berusaha untuk melebihi harapan pelanggan.
Keberhasilan yang berkelanjutan dicapai ketika suatu organisasi dapat mempertahankan kepercayaan pelanggan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Setiap aspek interaksi pelanggan memberikan peluang untuk menciptakan nilai lebih bagi pelanggan. Memahami kebutuhan pelanggan saat ini dan di masa depan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan yang berkontribusi untuk kesuksesan organisasi Secara berkelanjutan.
Keuntungan dari penerapan prinsip ini :
• Meningkatkan Nilai pelanggan bagi organisasi
• Meningkatkan kepuasan pelanggan
• Loyalitas pelanggan meningkat
• Meningkatkan bisnis yang berkelanjutan
• Meningkatkan Reputasi organisasi
• Meluasakan Basis pelanggan
• Peningkatan pendapatan dan pangsa pasar

Contoh Penerapan :
• Mengakui pelanggan langsung dan tidak langsung bahwa mereka adalah tujuan utama dari proses dalam organisasi
• Memahami kebutuhan dan harapan pelanggan saat ini dan masa depan.
• Menyelaraskan tujuan organisasi dengan kebutuhan dan harapan pelanggan.
• Komunikasikan kebutuhan dan harapan pelanggan di seluruh organisasi.
• Merencanakan, merancang, mengembangkan, memproduksi, mengirim dan mendukung barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
• Ukur dan pantau kepuasan pelanggan dan lakukan tindakan yang sesuai.
• Menentukan dan mengambil tindakan terhadap kebutuhan dan harapan pihak yang berkepentingan yang dapat memengaruhi kepuasan pelanggan.
• Secara aktif mengelola hubungan dengan pelanggan untuk mencapai kesuksesan berkelanjutan.

2. Kepemimpinan
Para pemimpin di semua tingkatan membangun kesatuan tujuan dan arah serta menciptakan kondisi di mana orang terlibat dalam mencapai sasaran mutu organisasi. Penciptaan kesatuan tujuan dan arah serta keterlibatan orang memungkinkan organisasi untuk menyelaraskan strategi, kebijakan, proses dan sumber daya untuk mencapai tujuannya.
Keuntungan dari penerapan prinsip ini :
• Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam memenuhi sasaran Mutu organisasi
• Koordinasi yang lebih baik dari proses organisasi
• Peningkatan komunikasi antara level dan fungsi organisasi
• Pengembangan dan peningkatan kemampuan organisasi dan orang-orangnya untuk memberikan hasil yang diinginkan
Contoh Penerapan :
• Komunikasikan misi, visi, strategi, kebijakan, dan proses organisasi di seluruh organisasi.
• Buat dan pertahankan nilai-nilai bersama, keadilan, dan model etis untuk perilaku di semua tingkatan organisasi.
• Membangun budaya kepercayaan dan integritas.
• Mendorong komitmen seluruh organisasi terhadap Mutu .
• Pastikan bahwa pemimpin di semua tingkatan adalah contoh positif bagi orang-orang dalam organisasi.
• Memberi orang sumber daya, pelatihan, dan otoritas yang diperlukan untuk bertindak dengan akuntabilitas.
• Menginspirasi, mendorong, dan mengakui kontribusi orang.
3. Keterlibatan Semua Pihak
Orang-orang yang kompeten, diberdayakan, dan terlibat di semua tingkatan di seluruh organisasi sangat penting untuk meningkatkan kemampuannya untuk menciptakan dan memberikan nilai Untuk mengelola organisasi secara efektif dan efisien, penting untuk melibatkan semua orang di semua tingkatan dan untuk menghormati mereka sebagai individu. Pengakuan, pemberdayaan, dan peningkatan kompetensi memfasilitasi keterlibatan orang-orang dalam mencapai tujuan Mutu organisasi.

Keuntungan Penerapan Prinsip ini :
• Peningkatan pemahaman tentang sasaran Mutu organisasi oleh orang-orang di organisasi dan peningkatan motivasi untuk mencapainya
• Peningkatan keterlibatan orang dalam kegiatan peningkatan
• Peningkatan pengembangan pribadi, inisiatif, dan kreativitas
• Meningkatkan kepuasan karyawan
• Meningkatkan kepercayaan dan kolaborasi di seluruh organisasi
• Meningkatkan perhatian pada nilai-nilai dan budaya bersama di seluruh organisasi

Contoh Tindakan
• Berkomunikasi dengan orang untuk mempromosikan pemahaman tentang pentingnya kontribusi individu mereka.
• Promosikan kolaborasi di seluruh organisasi.
• Fasilitasi diskusi terbuka dan berbagi pengetahuan dan pengalaman.
• Berdayakan orang untuk menentukan hambatan kinerja dan mengambil inisiatif tanpa rasa takut.
• Mengakui dan mengakui kontribusi, pembelajaran, dan peningkatan orang.
• Aktifkan evaluasi diri kinerja terhadap tujuan pribadi.
• Lakukan survei untuk menilai performance karyawan

4. Pendekatan proses
Hasil yang konsisten dan dapat diprediksi dan dicapai lebih efektif dan efisien ketika kegiatan dipahami dan dikelola sebagai proses yang saling terkait yang berfungsi sebagai sistem yang koheren. Sistem manajemen mutu terdiri dari proses yang saling terkait. Memahami bagaimana hasil/ Produk/ Nilai dihasilkan oleh sistem ini memungkinkan organisasi untuk mengoptimalkan sistem dan kinerjanya.

Keuntungan Penerapan Prinsip ini

• Peningkatan kemampuan untuk memfokuskan upaya pada proses utama dan peluang untuk perbaikan
• Hasil yang konsisten dan dapat diprediksi melalui sistem proses yang selaras
• Kinerja yang dioptimalkan melalui manajemen proses yang efektif, penggunaan sumber daya yang efisien, dan hambatan lintas fungsi yang berkurang
• Memungkinkan organisasi untuk memberikan kepercayaan kepada pihak yang berkepentingan atas konsistensi, efektivitas dan efisiensinya
Contoh Penerapan :

• Tetapkan tujuan sistem dan proses yang diperlukan untuk mencapainya.
• Menetapkan otoritas, tanggung jawab, dan akuntabilitas untuk mengelola proses.
• Memahami kemampuan organisasi dan menentukan kendala/ Risiko dan sumber daya sebelum bertindak.
• Menentukan interdependensi proses dan menganalisis pengaruh modifikasi terhadap proses individu pada sistem secara keseluruhan.
• Kelola proses dan keterkaitannya sebagai sistem untuk mencapai sasaran mutu organisasi secara efektif dan efisien.
• Pastikan informasi yang diperlukan tersedia untuk mengoperasikan dan meningkatkan proses dan untuk memantau, menganalisis, dan mengevaluasi kinerja sistem secara keseluruhan.
• Kelola risiko yang dapat memengaruhi keluaran proses dan hasil keseluruhan sistem manajemen mutu.
5. Perbaikan
• Organisasi yang sukses memiliki fokus berkelanjutan pada peningkatan. Peningkatan sangat penting bagi organisasi untuk mempertahankan tingkat kinerja saat ini, untuk bereaksi terhadap perubahan dalam kondisi internal dan eksternal dan untuk menciptakan peluang baru.
• Keuntungan Penerapan Prinsip ini :
• Peningkatan kinerja proses, kemampuan organisasi, dan kepuasan pelanggan
• Peningkatan fokus pada investigasi dan penentuan akar penyebab, diikuti oleh pencegahan dan tindakan korektif
• Peningkatan kemampuan untuk mengantisipasi dan bereaksi terhadap risiko dan peluang internal dan eksternal
• Peningkatan pertimbangan peningkatan /terobosan
• Peningkatan penggunaan pembelajaran untuk peningkatan /dorongan untuk inovasi

Contoh Tindakan :
• Promosikan penetapan sasaran terkait dg peningkatan di semua tingkatan organisasi.
• Mendidik dan melatih orang-orang di semua tingkatan tentang cara menerapkan alat dan metodologi dasar untuk mencapai tujuan peningkatan.
• Pastikan orang kompeten untuk berhasil mempromosikan dan menyelesaikan proyek peningkatan.
• Mengembangkan dan menggunakan proses untuk mengimplementasikan proyek peningkatan di seluruh organisasi.
• Lacak, tinjau dan audit perencanaan, implementasi, penyelesaian, dan hasil proyek perbaikan.
• Mengintegrasikan pertimbangan peningkatan ke dalam pengembangan barang, layanan dan proses baru atau yang dimodifikasi.
• Implementasikan tools tools untuk peningkatan ( kaizen, 5R, pdca, dsb)
6. Pengambilan keputusan berbasis bukti
Keputusan berdasarkan analisis dan evaluasi data dan informasi lebih cenderung menghasilkan hasil yang diinginkan. Pengambilan keputusan bisa menjadi proses yang kompleks, dan selalu melibatkan ketidakpastian. Ini sering melibatkan berbagai jenis dan sumber input, serta interpretasinya, yang bisa subjektif. Penting untuk memahami hubungan sebab akibat dan potensi konsekuensi yang tidak diinginkan. Fakta, bukti dan analisis data mengarah pada obyektivitas dan kepercayaan diri yang lebih besar dalam pengambilan keputusan.

Keuntungan dalam penerapan prinsip ini :
• Perbaikan proses pengambilan keputusan
• Peningkatan penilaian kinerja proses dan kemampuan untuk mencapai tujuan
• Peningkatan efektivitas dan efisiensi operasional
• Peningkatan kemampuan untuk meninjau, menantang dan mengubah pendapat dan keputusan
• Peningkatan kemampuan untuk menunjukkan efektivitas keputusan masa lalu

Contoh Tindakan
• Tentukan, ukur dan pantau indikator-indikator kunci untuk menunjukkan kinerja organisasi.
• Jadikan semua data yang dibutuhkan tersedia untuk orang-orang yang relevan.
• Pastikan bahwa data dan informasi cukup akurat, andal, dan aman.
• Menganalisis dan mengevaluasi data dan informasi menggunakan metode yang sesuai.
• Pastikan orang kompeten untuk menganalisis dan mengevaluasi data sesuai kebutuhan.
• Buat keputusan dan ambil tindakan berdasarkan bukti, seimbang dengan pengalaman dan intuisi.
7. Manajemen hubungan
Untuk kesuksesan berkelanjutan, organisasi mengelola hubungannya dengan pihak-pihak yang berkepentingan, seperti pemasok. Pihak yang berkepentingan dapat mempengaruhi kinerja suatu organisasi. Keberhasilan yang berkelanjutan lebih mungkin dicapai ketika organisasi mengelola hubungan dengan semua pihak yang berkepentingan untuk mengoptimalkan dampaknya terhadap kinerjanya. Manajemen hubungan dengan pemasok dan jaringan mitra adalah sangat penting.
• Keuntungan Penerapan Prinsip ini :
• Meningkatkan kinerja organisasi dan pihak-pihak yang berkepentingan melalui tanggapan
• untuk peluang dan kendala/ Risiko yang terkait dengan masing-masing pihak yang berkepentingan
• Pemahaman umum tentang tujuan dan nilai-nilai di antara pihak-pihak yang berkepentingan
• Peningkatan kemampuan untuk menciptakan nilai bagi pihak yang berkepentingan dengan berbagi sumber daya dan kompetensi serta mengelola risiko terkait Mutu
• Rantai pasokan yang dikelola dengan baik yang menyediakan aliran barang dan jasa yang stabil

Contoh Tindakan :

• Tentukan pihak yang berkepentingan yang relevan (seperti pemasok, mitra, pelanggan, investor, karyawan, dan masyarakat secara keseluruhan) dan hubungannya dengan organisasi.
• Menentukan dan memprioritaskan hubungan pihak berkepentingan yang perlu dikelola.
• Membangun hubungan yang menyeimbangkan keuntungan jangka pendek dengan pertimbangan jangka panjang.
• Mengumpulkan dan berbagi informasi, keahlian, dan sumber daya dengan pihak yang berkepentingan yang relevan.
• Mengukur kinerja dan memberikan umpan balik kinerja kepada pihak yang berkepentingan, jika sesuai, untuk meningkatkan inisiatif peningkatan.
• Membangun kegiatan pengembangan dan peningkatan kolaboratif dengan pemasok, mitra, dan pihak berkepentingan lainnya.
• Dorong dan kenali peningkatan dan pencapaian oleh pemasok dan mitra.

Demikian pembahasan mengenai 7 prinsip manajemen Mutu ISO 9001 2015, untuk training dan implementasi Sistem Manajemen Mutu ini silahkan kontak kami : HP : 0812 10 9 10 329, email : budiwibowo.wibowo9@gmail.com[/wr_column]]

7 Prinsip Sistem Manajemen Mutu

Ada 7 Prinsip Manajemen Mutu yang Menjadi Pedoman penerapan ISO 9001: 2015. Tujuh prinsip manajemen mutu adalah:

1. Fokus pelanggan
2. Kepemimpinan
3. Keterlibatan orang
4. Pendekatan proses
5. Perbaikan
6. Pengambilan keputusan berbasis bukti
7. Manajemen hubungan

Catatan : Prinsip-prinsip ini tidak tercantum dalam urutan prioritas. Kepentingan relatif setiap prinsip akan bervariasi dari organisasisatu ke organisasi yang lain.

1. Fokus pelanggan
Tidak ada satu Organisasi yang bisa berjalan tanpa adanya pelanggan, oleh karena itu Fokus utama manajemen mutu adalah untuk memenuhi persyaratan pelanggan dan berusaha untuk melebihi harapan pelanggan.
Keberhasilan yang berkelanjutan dicapai ketika suatu organisasi dapat mempertahankan kepercayaan pelanggan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Setiap aspek interaksi pelanggan memberikan peluang untuk menciptakan nilai lebih bagi pelanggan. Memahami kebutuhan pelanggan saat ini dan di masa depan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan yang berkontribusi untuk kesuksesan organisasi Secara berkelanjutan.
Keuntungan dari penerapan prinsip ini :
• Meningkatkan Nilai pelanggan bagi organisasi
• Meningkatkan kepuasan pelanggan
• Loyalitas pelanggan meningkat
• Meningkatkan bisnis yang berkelanjutan
• Meningkatkan Reputasi organisasi
• Meluasakan Basis pelanggan
• Peningkatan pendapatan dan pangsa pasar
Contoh Penerapan :
• Mengakui pelanggan langsung dan tidak langsung bahwa mereka adalah tujuan utama dari proses dalam organisasi
• Memahami kebutuhan dan harapan pelanggan saat ini dan masa depan.
• Menyelaraskan tujuan organisasi dengan kebutuhan dan harapan pelanggan.
• Komunikasikan kebutuhan dan harapan pelanggan di seluruh organisasi.
• Merencanakan, merancang, mengembangkan, memproduksi, mengirim dan mendukung barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
• Ukur dan pantau kepuasan pelanggan dan lakukan tindakan yang sesuai.
• Menentukan dan mengambil tindakan terhadap kebutuhan dan harapan pihak yang berkepentingan yang dapat memengaruhi kepuasan pelanggan.
• Secara aktif mengelola hubungan dengan pelanggan untuk mencapai kesuksesan berkelanjutan.
2. Kepemimpinan
Para pemimpin di semua tingkatan membangun kesatuan tujuan dan arah serta menciptakan kondisi di mana orang terlibat dalam mencapai sasaran mutu organisasi. Penciptaan kesatuan tujuan dan arah serta keterlibatan orang memungkinkan organisasi untuk menyelaraskan strategi, kebijakan, proses dan sumber daya untuk mencapai tujuannya.
Keuntungan dari penerapan prinsip ini :
• Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam memenuhi sasaran Mutu organisasi
• Koordinasi yang lebih baik dari proses organisasi
• Peningkatan komunikasi antara level dan fungsi organisasi
• Pengembangan dan peningkatan kemampuan organisasi dan orang-orangnya untuk memberikan hasil yang diinginkan
Contoh Penerapan :
• Komunikasikan misi, visi, strategi, kebijakan, dan proses organisasi di seluruh organisasi.
• Buat dan pertahankan nilai-nilai bersama, keadilan, dan model etis untuk perilaku di semua tingkatan organisasi.
• Membangun budaya kepercayaan dan integritas.
• Mendorong komitmen seluruh organisasi terhadap Mutu .
• Pastikan bahwa pemimpin di semua tingkatan adalah contoh positif bagi orang-orang dalam organisasi.
• Memberi orang sumber daya, pelatihan, dan otoritas yang diperlukan untuk bertindak dengan akuntabilitas.
• Menginspirasi, mendorong, dan mengakui kontribusi orang.
3. Keterlibatan Semua Pihak
Orang-orang yang kompeten, diberdayakan, dan terlibat di semua tingkatan di seluruh organisasi sangat penting untuk meningkatkan kemampuannya untuk menciptakan dan memberikan nilai Untuk mengelola organisasi secara efektif dan efisien, penting untuk melibatkan semua orang di semua tingkatan dan untuk menghormati mereka sebagai individu. Pengakuan, pemberdayaan, dan peningkatan kompetensi memfasilitasi keterlibatan orang-orang dalam mencapai tujuan Mutu organisasi.

Keuntungan Penerapan Prinsip ini :
• Peningkatan pemahaman tentang sasaran Mutu organisasi oleh orang-orang di organisasi dan peningkatan motivasi untuk mencapainya
• Peningkatan keterlibatan orang dalam kegiatan peningkatan
• Peningkatan pengembangan pribadi, inisiatif, dan kreativitas
• Meningkatkan kepuasan karyawan
• Meningkatkan kepercayaan dan kolaborasi di seluruh organisasi
• Meningkatkan perhatian pada nilai-nilai dan budaya bersama di seluruh organisasi

Contoh Tindakan
• Berkomunikasi dengan orang untuk mempromosikan pemahaman tentang pentingnya kontribusi individu mereka.
• Promosikan kolaborasi di seluruh organisasi.
• Fasilitasi diskusi terbuka dan berbagi pengetahuan dan pengalaman.
• Berdayakan orang untuk menentukan hambatan kinerja dan mengambil inisiatif tanpa rasa takut.
• Mengakui dan mengakui kontribusi, pembelajaran, dan peningkatan orang.
• Aktifkan evaluasi diri kinerja terhadap tujuan pribadi.
• Lakukan survei untuk menilai performance karyawan

4. Pendekatan proses
Hasil yang konsisten dan dapat diprediksi dan dicapai lebih efektif dan efisien ketika kegiatan dipahami dan dikelola sebagai proses yang saling terkait yang berfungsi sebagai sistem yang koheren. Sistem manajemen mutu terdiri dari proses yang saling terkait. Memahami bagaimana hasil/ Produk/ Nilai dihasilkan oleh sistem ini memungkinkan organisasi untuk mengoptimalkan sistem dan kinerjanya.

Keuntungan Penerapan Prinsip ini

• Peningkatan kemampuan untuk memfokuskan upaya pada proses utama dan peluang untuk perbaikan
• Hasil yang konsisten dan dapat diprediksi melalui sistem proses yang selaras
• Kinerja yang dioptimalkan melalui manajemen proses yang efektif, penggunaan sumber daya yang efisien, dan hambatan lintas fungsi yang berkurang
• Memungkinkan organisasi untuk memberikan kepercayaan kepada pihak yang berkepentingan atas konsistensi, efektivitas dan efisiensinya
Contoh Penerapan :

• Tetapkan tujuan sistem dan proses yang diperlukan untuk mencapainya.
• Menetapkan otoritas, tanggung jawab, dan akuntabilitas untuk mengelola proses.
• Memahami kemampuan organisasi dan menentukan kendala/ Risiko dan sumber daya sebelum bertindak.
• Menentukan interdependensi proses dan menganalisis pengaruh modifikasi terhadap proses individu pada sistem secara keseluruhan.
• Kelola proses dan keterkaitannya sebagai sistem untuk mencapai sasaran mutu organisasi secara efektif dan efisien.
• Pastikan informasi yang diperlukan tersedia untuk mengoperasikan dan meningkatkan proses dan untuk memantau, menganalisis, dan mengevaluasi kinerja sistem secara keseluruhan.
• Kelola risiko yang dapat memengaruhi keluaran proses dan hasil keseluruhan sistem manajemen mutu.
5. Perbaikan
• Organisasi yang sukses memiliki fokus berkelanjutan pada peningkatan. Peningkatan sangat penting bagi organisasi untuk mempertahankan tingkat kinerja saat ini, untuk bereaksi terhadap perubahan dalam kondisi internal dan eksternal dan untuk menciptakan peluang baru.
• Keuntungan Penerapan Prinsip ini :
• Peningkatan kinerja proses, kemampuan organisasi, dan kepuasan pelanggan
• Peningkatan fokus pada investigasi dan penentuan akar penyebab, diikuti oleh pencegahan dan tindakan korektif
• Peningkatan kemampuan untuk mengantisipasi dan bereaksi terhadap risiko dan peluang internal dan eksternal
• Peningkatan pertimbangan peningkatan /terobosan
• Peningkatan penggunaan pembelajaran untuk peningkatan /dorongan untuk inovasi

Contoh Tindakan :
• Promosikan penetapan sasaran terkait dg peningkatan di semua tingkatan organisasi.
• Mendidik dan melatih orang-orang di semua tingkatan tentang cara menerapkan alat dan metodologi dasar untuk mencapai tujuan peningkatan.
• Pastikan orang kompeten untuk berhasil mempromosikan dan menyelesaikan proyek peningkatan.
• Mengembangkan dan menggunakan proses untuk mengimplementasikan proyek peningkatan di seluruh organisasi.
• Lacak, tinjau dan audit perencanaan, implementasi, penyelesaian, dan hasil proyek perbaikan.
• Mengintegrasikan pertimbangan peningkatan ke dalam pengembangan barang, layanan dan proses baru atau yang dimodifikasi.
• Implementasikan tools tools untuk peningkatan ( kaizen, 5R, pdca, dsb)
6. Pengambilan keputusan berbasis bukti
Keputusan berdasarkan analisis dan evaluasi data dan informasi lebih cenderung menghasilkan hasil yang diinginkan. Pengambilan keputusan bisa menjadi proses yang kompleks, dan selalu melibatkan ketidakpastian. Ini sering melibatkan berbagai jenis dan sumber input, serta interpretasinya, yang bisa subjektif. Penting untuk memahami hubungan sebab akibat dan potensi konsekuensi yang tidak diinginkan. Fakta, bukti dan analisis data mengarah pada obyektivitas dan kepercayaan diri yang lebih besar dalam pengambilan keputusan.

Keuntungan dalam penerapan prinsip ini :
• Perbaikan proses pengambilan keputusan
• Peningkatan penilaian kinerja proses dan kemampuan untuk mencapai tujuan
• Peningkatan efektivitas dan efisiensi operasional
• Peningkatan kemampuan untuk meninjau, menantang dan mengubah pendapat dan keputusan
• Peningkatan kemampuan untuk menunjukkan efektivitas keputusan masa lalu

Contoh Tindakan
• Tentukan, ukur dan pantau indikator-indikator kunci untuk menunjukkan kinerja organisasi.
• Jadikan semua data yang dibutuhkan tersedia untuk orang-orang yang relevan.
• Pastikan bahwa data dan informasi cukup akurat, andal, dan aman.
• Menganalisis dan mengevaluasi data dan informasi menggunakan metode yang sesuai.
• Pastikan orang kompeten untuk menganalisis dan mengevaluasi data sesuai kebutuhan.
• Buat keputusan dan ambil tindakan berdasarkan bukti, seimbang dengan pengalaman dan intuisi.
7. Manajemen hubungan
Untuk kesuksesan berkelanjutan, organisasi mengelola hubungannya dengan pihak-pihak yang berkepentingan, seperti pemasok. Pihak yang berkepentingan dapat mempengaruhi kinerja suatu organisasi. Keberhasilan yang berkelanjutan lebih mungkin dicapai ketika organisasi mengelola hubungan dengan semua pihak yang berkepentingan untuk mengoptimalkan dampaknya terhadap kinerjanya. Manajemen hubungan dengan pemasok dan jaringan mitra adalah sangat penting.
• Keuntungan Penerapan Prinsip ini :
• Meningkatkan kinerja organisasi dan pihak-pihak yang berkepentingan melalui tanggapan
• untuk peluang dan kendala/ Risiko yang terkait dengan masing-masing pihak yang berkepentingan
• Pemahaman umum tentang tujuan dan nilai-nilai di antara pihak-pihak yang berkepentingan
• Peningkatan kemampuan untuk menciptakan nilai bagi pihak yang berkepentingan dengan berbagi sumber daya dan kompetensi serta mengelola risiko terkait Mutu
• Rantai pasokan yang dikelola dengan baik yang menyediakan aliran barang dan jasa yang stabil

Contoh Tindakan :

• Tentukan pihak yang berkepentingan yang relevan (seperti pemasok, mitra, pelanggan, investor, karyawan, dan masyarakat secara keseluruhan) dan hubungannya dengan organisasi.
• Menentukan dan memprioritaskan hubungan pihak berkepentingan yang perlu dikelola.
• Membangun hubungan yang menyeimbangkan keuntungan jangka pendek dengan pertimbangan jangka panjang.
• Mengumpulkan dan berbagi informasi, keahlian, dan sumber daya dengan pihak yang berkepentingan yang relevan.
• Mengukur kinerja dan memberikan umpan balik kinerja kepada pihak yang berkepentingan, jika sesuai, untuk meningkatkan inisiatif peningkatan.
• Membangun kegiatan pengembangan dan peningkatan kolaboratif dengan pemasok, mitra, dan pihak berkepentingan lainnya.
• Dorong dan kenali peningkatan dan pencapaian oleh pemasok dan mitra.

Demikian pembahasan mengenai 7 prinsip manajemen Mutu ISO 9001 2015, untuk training dan implementasi Sistem Manajemen Mutu ini silahkan kontak kami : HP : 0812 10 9 10 329, email : budiwibowo.wibowo9@gmail.com

[/wr_column][/wr_row]

PERTANYAAN DALAM INTERNAL AUDIT ISO 9001:2015

Pertanyaan Internal Audit ISO 9001:2015

PERTANYAAN INTERNAL AUDIT ISO 9001:2015

Banyak pertanyaan Internal Audit ISO 9001 :2015 dalam pelaksanaan internal audit, hanya kadang kita kurang memahami pola yang ada dalam typical pertanyaan internal audit, auditor biasanya menggunakan Pola PDCA dalam membuat pertanyaan seperti contoh pertanyaan pertanyaan di bawah ini :

Pertanyaan Internal Audit ISO 9001:2015 PLAN

1. Jelaskan Konteks Organisasi dan Interested Party yang terkait dengan Departemen anda.
Pertanyaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa organisasi atau departemen tersebut memahami konteks Organisasi yang terkait dengan
bagian atau departemennya, sehingga departemen atau organisasi sudah paham posisi organisasi/ departemen, serta sudah bersiap untuk mengantisipasi segala hal yang bisa menghambat performa organisasi ke depannya.

2. Risk / Opportunity apa saja yang ada di bagian/ Departemen Bapak/ Ibu ?

Pertanyaan ini akan menggali lebih dalam mengenai Resiko Resiko yang mungkin akan timbul pada saat organisasi / Departemen berjalan , juga untuk memastikan apakah organisasi atau Departemen sudah siap mengantisipasinya, Di samping itu pertanyaan ini juga dapat menggali informasi peluang peluang apa saja yang bisa segera di eksekusi dan mendatangkan benefit yang maksimal.

3. Jelaskan Tentang Kebijakan Mutu & Sasaran Mutu ?

Pertanyaan ini sangat sering muncul karena berkaitan dengan :

Perencanaan Perusahaan Secara global, untuk memastikan bahwa semua orang dalam organisasi mengetahui apa yang diinginkan organisasi berkaitan dengan Sistem Manajemen Mutu nya
Perencanaan Departemen/ Bagian/ Seksi, guna mengetahui apa target Departemen/ Bagiant tersebut.
memastikan sampai dimana pencapaian departemen/ bagian/ seksi tersebut dan memastikan tindakan pencegahan sudah di identifikasi untuk menghindari melesetnya pencapaian target
Memastikan kesadaran karyawan mengenai sistem manajemen mutu pada organisasi tersebut.

4. Jelaskan Apa tugas dan tanggung jawab anda

Pertanyaan ini terkait dengan Job Description, kepastian tanggung jawab dan tugas, sekaligus melihat kompetensi auditee apakah sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, sampai dengan hirarki organisasi (Struktur Organisasi) dimana dengan siapa auditee bertanggung jawab dan siapa saja yang menjadi bagian dari departemenya. Sekaligus melihat apa kontribusi auditee bagi pencapaian sasaran mutu departemen, sasaran mutu perusahaan, dan melihat potensi hambatan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Pertanyaan Internal Audit ISO 9001:2015 DO

5. Apakah anda mempunyai acuan dalam menjalankan tugas & Bagaimana anda melakukan tugas ? (Acuan bisa termasuk UU, Peraturan, Manual, Prosesdur, IK, Persyaratan lain dalam bentuk informasi terdokumentasi)

Pertanyaan ini diajukan untuk melihat apakah auditee memiliki standard­standard/ Petunjuk/ Pedoman dalam melaksanakan tugas­tugasnya. Ini adalah pertanyaan pembuka bagi auditor untuk masuk ke dalam proses kegiatan yang dilakukan oleh auditeee, melihat apakah proses tersebut sesuai dengan acuan tersebut, dan melihat potensi improvement proses yang sudah dijalankan selama ini. Termasuk di dalamya waktu penyelesaian proses, hasil yang diperoleh dan bahan / alat/ Sumber daya yang diperlukan selama proses. dan melihat ketrampilan/ kemampuan auditee dalam melakukan proses tersebut.

Pertanyaan Internal Audit ISO 9001:2015 CHECK

6. Bagaimana anda memastikan bahwa dengan proses yang sekarang, Sesuai dengan Rencana ?

Pertanyaan ini untuk memastikan proses monitoring berjalan, sampai dimana, mau kemana, berapa lama lagi Target akan menjadi aktual. Dan apa apa yang diperlukan untuk mencapainya. Sekaligus melakukan cek apakah hasil dari proses sesuai dengan permintaan customer dan, pertanyaan berikutnya ….

7. Bagaimana jika proses/ produk/ jasa tidak sesuai dengan persyaratan ?

Pertanyan ini digunakan untuk mendapatkan gambaran apakah Ketidaksesuain telah teridentifikasi dan bagaimana menanggulanginya/ bagaiamana perlakuaan terhadap produk yang tidak sesuaia tsb.

Pertanyaan Internal Audit ISO 9001:2015 ACT & IMPROVEMENT

8. Apa ada yang bisa di tingkatkan?

Pertanyaan ini untuk melihat potensi peningkatkan kinerja proses dan potensi penghematan sumber daya yang digunakan, dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan sekarang.

9. dll…

Semoga Bermanfaat :

Training, Internal Audit ISO 9001:2008, ISO 14001, OHSAS 18001, kontak kami HP 0812 10 9 10 329

Prosedur Wajib ISO 9001:2015

Prosedure Wajib ISO 9001 2015
PROSEDUR WAJIB ISO 9001:2015
ISO 9001 tidak mewajibkan Anda mendokumentasikan semua prosedur, ada beberapa proses yang wajib ditetapkan untuk menghasilkan catatan yang diperlukan .

Ingat proses dan prosedur ini tidak wajib didokumentasikan; Namun, banyak perusahaan memilih untuk melakukannya. Salah satu aturan praktis ketika memutuskan apakah Anda ingin proses didokumentasikan adalah : jika ada kemungkinan bahwa proses tidak akan dilaksanakan seperti yang direncanakan, maka Anda wajib mendokumentasikannya. Dalam banyak kasus ini adalah cara terbaik untuk memastikan bahwa Sistem Manajemen Mutu Anda dapat diimplementasikan dengan andal.

Bagaimana menyusun Prosedur wajib ISO 9001:2015 dan catatannya?

Menentukan Konteks Organisasi dan Pihak yang Terkait

Ini adalah persyaratan baru dari standar yang dapat membawa beberapa ambiguitas, dan merupakan ide yang baik untuk mendokumentasikan proses penentuan konteks dan mengidentifikasi pihak yang berkepentingan dan harapan mereka, karena dilakukan untuk pertama kalinya. Dokumen ini wajib memuat semua masalah internal dan eksternal yang wajib dipertimbangkan, serta proses dan tanggung jawab untuk identifikasi pihak yang berkepentingan dan kebutuhan serta harapan mereka. Prosedur untuk Pengendalian Konteks Organisasi dan Pihak yang berkepentingan dapat sangat membantu dalam pelaksanaan persyaratan baru ini.

QMS Scope

Dokumen ini biasanya agak pendek, dan ditulis pada awal implementasi ISO 9001. Tujuannya adalah untuk menentukan batas-batas QMS dan untuk menentukan bagian mana dari organisasi QMS yang berlaku. Biasanya, ini adalah dokumen yang berdiri sendiri yang disebut Scope of the QMS, meskipun dapat digabung menjadi Manual Mutu.

Kebijakan Mutu

Kebijakan Mutu dimaksudkan untuk menjadi niat perusahaan yang terdokumentasi untuk mematuhi persyaratan yang sesuai, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan peningkatan terus menerus. Kebijakan adalah fokus bagi perusahaan untuk bekerja ke arah dan wajib menyampaikan tujuan organisasi. Ini adalah dokumen yang berdiri sendiri, tetapi sering didokumentasikan dalam Manual Mutu dan kadang-kadang sosialisasikan di seluruh organisasi sebagai cara berkomunikasi kepada semua karyawan, karena penting bahwa setiap karyawan memahami bagaimana kebijakan tersebut berhubungan dengan pekerjaannya.

Risiko dan Peluang yang perlu ditangani

Ini adalah persyaratan baru yang memperkenalkan perubahan signifikan pada SMM. Menurut versi baru, risiko dan peluang terkait dengan SMM wajib diidentifikasi dan ditangani, tetapi tidak ada persyaratan untuk menggunakan metodologi apa pun atau menulis prosedur. Proses mengatasi risiko dan peluang termasuk pertimbangan masalah internal dan eksternal yang relevan dengan QMS, pihak yang berkepentingan, dan ruang lingkup QMS.
Mempertimbangkan pentingnya persyaratan baru ini dan fakta bahwa ia memperkenalkan proses yang benar-benar baru ke dalam organisasi, direkomendasikan bahwa itu didokumentasikan dalam bentuk prosedur.

Sasaran Mutu dan Rencana untuk Mencapainya

Persyaratan terkait penetapan sasaran mutu tetap sama seperti pada versi sebelumnya dari standar; mereka masih perlu diukur dan diatur waktunya. Namun, standar sekarang membutuhkan rencana untuk mencapai tujuan, yang berarti bahwa organisasi wajib menetapkan tanggung jawab dan mendedikasikan sumber daya untuk mencapai tujuan. Persyaratan ini dapat dipenuhi dalam dokumen terpisah, tetapi jauh lebih mudah untuk membuat dokumen Tujuan Mutu dan memenuhi semua persyaratan yang disebutkan di atas.

Catatan Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran

Memperkenalkan manajemen mutu ke dalam organisasi sering membutuhkan pelatihan tambahan dari karyawan yang relevan. Menggambarkan proses mengelola sumber daya manusia dengan mendokumentasikan prosedur yang mendefinisikan identifikasi kebutuhan pelatihan, perencanaan pelatihan, pelaksanaan dan evaluasi efektivitas pelatihan, serta menetapkan tanggung jawab untuk ini, adalah cara terbaik untuk memastikan bahwa persyaratan terpenuhi. Meskipun ini bukan persyaratan standar, praktik yang baik menunjukkan bahwa Prosedur Kompetensi, Pelatihan, dan Penyadaran bisa sangat membantu organisasi. Standar secara eksplisit hanya membutuhkan bukti kompetensi, dan itu adalah Catatan Pelatihan.

Prosedur untuk Pengendalian Dokumen dan Rekaman

Mengelola informasi yang terdokumentasi ditentukan oleh banyak persyaratan dalam klausul 7 .5 dalam standar.
Kegiatan persetujuan, pembaruan, pengelolaan perubahan, dan memastikan bahwa dokumen relevan yang digunakan adalah yang terbaik untuk didefinisikan dalam prosedur terdokumentasi.
Perusahaan juga wajib menetapkan aturan untuk mempertahankan catatannya yang menunjukkan SMM diterapkan dan dipelihara, termasuk bagaimana mereka mengidentifikasi, menyimpan, dan melindungi rekaman sehingga dapat diambil seperlunya, untuk jumlah waktu yang tepat, dan dihancurkan. ketika tidak lagi diperlukan

Prosedur penjualan

Meskipun ini bukan prosedur wajib, standar menetapkan banyak aturan mengenai komunikasi dengan pelanggan, menentukan persyaratan yang terkait dengan produk dan layanan, dan kegiatan mengenai peninjauan persyaratan ini. Praktik yang baik menunjukkan bahwa jalan terbaik untuk memenuhi semua persyaratan ini adalah mendokumentasikannya.
Satu-satunya informasi yang terdokumentasi wajib di sini adalah catatan untuk meninjau persyaratan yang terkait dengan produk dan layanan, serta informasi tentang persyaratan baru untuk produk dan layanan.

Prosedur untuk Desain dan Pengembangan

Persyaratan mengenai desain dan proses pengembangan adalah salah satu yang paling dituntut dalam standar. Setiap langkah dari proses desain dan pengembangan perlu didokumentasikan dalam bentuk catatan, mulai dari input desain dan pengembangan, kontrol, dan output, hingga perubahan dalam desain dan pengembangan.

Organisasi wajib mendokumentasikan Prosedur untuk Desain dan Pengembangan dan mendefinisikan semua catatan wajib yang harus mengikuti prosedur.
Prosedur untuk mengontrol proses, produk dan layanan yang disediakan secara eksternal (proses yang dialihdayakan)

Persyaratan ini mengatur tentang Prosedur untuk Pembelian dan Evaluasi Pemasok. Meskipun proses pembelian tidak wajib didokumentasikan, standar tersebut mengwajib kan perusahaan untuk menetapkan kendali atas proses, produk, dan layanan yang disediakan secara eksternal. Standar ini membutuhkan kriteria untuk evaluasi, seleksi, pemantauan, & evaluasi ulang dari pemasok yang akan didokumentasikan, dan cara terbaik untuk melakukannya adalah melalui prosedur.

Prosedur untuk produksi dan penyediaan layanan

Standar ini mewajib kan proses produksi & penyediaan layanan berada di bawah kendali dalam hal ketersediaan informasi yang terdokumentasi yang diperlukan tentang karakteristik produk atau layanan, hasil yang diharapkan, ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan, pemantauan dan kegiatan pengukuran, dll.

Prosedur pergudangan

Pentingnya prosedur ini akan bervariasi tergantung pada jenis bisnis yang dilakukan perusahaan, tetapi persyaratan untuk pelestarian produk adalah salah satu yang harus di jalankan terutama Dalam kasus-kasus ketika kondisi penyimpanan dapat memiliki pengaruh besar pada kualitas produk, aturan untuk pengawetan produk selama penyimpanan wajib didokumentasikan dalam Prosedur Pergudangan.
Memantau informasi kinerja
Versi baru dari standar menekankan pentingnya pengukuran dan evaluasi kinerja SMM. Organisasi perlu menentukan apa yang wajib dipantau, bagaimana caranya dan kapan. Ini tidak wajib dalam satu dokumen, yang berarti bahwa pemantauan dan pengukuran yang diperlukan biasanya dimasukkan dalam prosedur proses terkait.

Audit internal

Bagaimana Anda mengaudit Sistem Manajemen Mutu Anda untuk memastikan kinerjanya sesuai rencana dan efektif? Siapa yang bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit? Bagaimana Anda melaporkan hasilnya, dan catatan apa yang disimpan? Bagaimana Anda menindaklanjuti tindakan korektif yang dicatat dalam audit? Pelajari lebih lanjut di artikel ini tentang Lima Langkah Utama dalam Audit Internal ISO 9001. Anda juga wajib menyimpan catatan kegiatan ini untuk menunjukkan kesesuaian dan peningkatan QMS.

Tinjauan Manajemen

Tinjauan manajemen sebagai suatu proses tidak mengalami perubahan dalam revisi ISO 9001: 2015 yang baru pelaksanaannya. Namun, agenda masukan dan keluaran wajib dari tinjauan manajemen telah berubah. Saat ini diperlukan manajemen puncak untuk meninjau masalah internal dan eksternal yang relevan dengan SMM, serta efektivitas tindakan yang diambil untuk mengatasi risiko dan peluang. Sebagai hasil dari tinjauan manajemen, wajib ada keputusan mengenai peluang untuk peningkatan SMM, kebutuhan untuk perubahan sistem, dan sumber daya yang diperlukan. Cara terbaik untuk melacak apa yang perlu ditinjau dan hasil yang diharapkan dari tinjauan manajemen. adalah sangat penting untuk mendokumentasikan Prosedur untuk Tinjauan Manajemen.

Ketidaksesuaian dan tindakan korektif

Tindakan apa yang ada, dan siapa yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa ketidaksesuaian ditangani? Bagaimana Anda memastikan bahwa koreksi dibuat, dan catatan apa yang disimpan dari proses tersebut? Memahami disposisi untuk produk yang tidak sesuai ISO 9001. Bagaimana Anda meninjau ketidaksesuaian, menentukan penyebab, dan mengevaluasi kebutuhan akan tindakan untuk memperbaikinya? Bagaimana Anda mengimplementasikan tindakan yang diperlukan, meninjau bahwa tindakan tersebut efektif, dan menyimpan catatan dari tindakan yang diambil? Dengan Sistem Manajemen Mutu Anda akan menemukan ketidaksesuaian yang terjadi dalam proses Anda yang perlu Anda perbaiki; dan ketika Anda menyelidiki akar penyebab masalah ini, Anda akan memiliki tindakan koreksi yang diambil.

Anda juga perlu menyimpan catatan kegiatan ini untuk menunjukkan peningkatan. Pelajari cara melakukan ini dengan Tujuh Langkah untuk Tindakan Korektif dan Pencegahan untuk mendukung Perbaikan Berkelanjutan.

1 2